Tutup KTT G20, Jokowi Sahkan Bali Leaders Declaration

Bali Leaders' Declaration berisi kesepakatan negara G20.

Tutup KTT G20, Jokowi Sahkan Bali Leaders Declaration
Jokowi sampaikan pidato penutup KTT G20, di Bali. (Tangkapan layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE –Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali berhasil mengesahkan pernyataan para pemimpin atau Leaders Declaration. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, G20 Bali Leaders' Declaration adalah deklarasi pertama yang dihasilkan dalam Presidensi G20 Indonesia,yang dimulai sejak Februari 2022.

“Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua yang hadir, yang telah memberikan fleksibilitasnya, sehingga deklarasi dapat disepakati dan disahkan. Saya juga ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh working groups dan engagement groups atas dedikasi, sumbangan, pemikiran, dan kontribusinya bagi Presidensi G20 Indonesia,” ujar Jokowi saat menutup KTT G20 di Bali, Rabu (16/11).

Jokowi mengatakan, presidensi Indonesia di G20 dimulai dengan harapan untuk menyatukan niat bersama dalam mewujudkan pemulihan dunia yang inklusif dari pandemi. Berbagai tantangan-tantangan baru muncul tak hanya menghambat pemulihan, namun juga dapat mengancam dunia terjerumus ke krisis yang lebih dalam. 

Sekilas isi G20 Bali Leaders’ Declaration

Presiden Jokowi menyampaikan sambutan penutup KTT G20. (Tangkapan Layar)

Diketahui, dalam G20 Bali Leaders’ Declaration, terdapat 52 poin utama–tercantum di 1.186 halaman– sebagai hasil kesepakatan para pemimpin G20 dari KTT yang berlangsung selama dua hari ini. Poin-poin deklarasi mencakup permasalahan ketegangan geopolitik global, isu krisis pangan, perubahan iklim, kesehatan global, hingga transformasi digital.

Beberapa di antaranya adalah komitmen terhadap adopsi praktik inovatif dan teknologi seperti inovasi digital pada sistem pangan dan agrikultur, serta permintaan pada Organisasi Pangan dan Agrikultur (FAO) dan Bank Dunia seputar hasil pemetaan tentang kerawanan pangan. 

Selain itu, sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina menekankan bahwa perang ini menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa. “Serta memperburuk situasi ekonomi global yang sedang rapuh," demikian salah satu poin dalam Leaders' Declaration.

Deklarasi ini juga mendorong jalur diplomasi dalam penyelesaian konflik. Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima. Penyelesaian konflik secara damai, upaya penanganan krisis, serta diplomasi dan dialog, sangat penting, demi menghindarkan terjadinya peperangan.

Leader's Declaration juga menyepakati pentingnya penegakan hukum internasional dan sistem multilateral yang menjaga perdamaian dan stabilitas.

Isu krisis pangan juga menjadi perhatian yang tertuang dalam beberapa poin deklarasi. "Kami mendukung upaya internasional untuk menjaga agar rantai pasokan makanan tetap berfungsi di bawah tantangan keadaan. Kami berkomitmen untuk mengatasi kerawanan pangan dengan memastikan aksesibilitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan pangan dan produk pangan bagi mereka yang membutuhkan, khususnya di negara berkembang dan negara kurang berkembang,” tulis deklarasi tersebut.

Selain deklarasi

KTT G20. (Tangkapan layar)

Selain deklarasi, kata Jokowi, Presidensi Indonesia juga menghasilkan concrete deliverables yang berisi daftar proyek kerja sama negara anggota G20 dan undangan. “Proyek kerja sama inilah yang akan membantu membumikan kerja G20 lebih dekat dengan rakyat, memastikan G20 bermanfaat, tidak saja untuk anggotanya namun juga bagi dunia, dan utamanya negara-negara berkembang,” ucapnya.

Hal ini bukanlah hal yang mudah, di tengah situasi global yang tak menentu. Oleh karena itu, Jokowi pun mengapresiasi seluruh pihak yang sudah terlibat dalam pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia, selama kurang lebih setahun terakhir.

Penyerahan presidensi ke India

Presiden Jokowi menyerahkan simbol Presidensi G20 ke Perdana Menteri India, Narendra Modi. (Tangkapan layar)

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi pun menyerahkan tampuk Presidensi G20 ke negara selanjutnya, yakni India. Dirinya pun mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Narendra Modi yang akan memulai perjuangan memimpin G20 dalam rangka mewujudkan pemulihan global serta pertumbuhan kuat dan inklusif.

“Saya yakin di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Modi, G20 akan terus bergerak. Sebagai sahabat India dan sebagai bagian dari Troika, tahun depan Indonesia siap mendukung kesuksesan Presidensi G20 India. Saya juga meminta kepada semua pimpinan G20 yang hadir untuk mendukung India tahun depan,” kata Jokowi.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina