Wapres Dorong Inovasi di Sektor Pertanian Demi Ketahanan Pangan

Indonesia punya potensi sektor pertanian yang sangat besar.

Wapres Dorong Inovasi di Sektor Pertanian Demi Ketahanan Pangan
Wapres Ma'ruf Amin dan Mentan Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi Agroeduwisata Guler Farm Nature. (dok. Setwapres)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, mengungkapkan pentingnya inovasi pangan dan pertanian untuk menghadapi krisis pangan dunia.

Ma'ruf mengatakan ketahanan pangan adalah hal penting yang saat ini menjadi perhatian masyarakat dunia, apalagi situasi perekonomian global saat ini sedang tidak menentu. “Ternyata ketika kita menghadapi pandemi dan menjelang krisis pangan, bantalannya adalah pertanian,” katanya seperti dikutip dari laman wapresri.go.id, Kamis (6/10).

Oleh sebab itu, ia melihat bahwa teknologi pertanian dapat berperan meningkatkan ketahanan pangan dalam negeri. Pengembangan sektor pertanian ini pun harus terus dilakukan, demi terciptanya negara yang kuat dan tahan terhadap ancaman krisis pangan dan krisis lain yang muncul di kemudian hari.

Potensi besar

Wapres Ma'ruf Amin dan Mentan Syahrul Yasin Limpo. (tangkapan layar)

Ma’ruf mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di sektor pertanian. Berbagai komoditas unggulan pun memiliki peluang untuk terus dikembangkan dan diproduksi dengan lebih melimpah.

“Karena itu yang kita lakukan edukasi terhadap kerjanya, sistemnya, mekaniknya, kemudian dilakukan modernisasi, sehingga hasilnya bisa lebih besar dari yang (sudah) ada, dan bisa melibatkan masyarakat banyak,” kata Ma’ruf.

Dengan begitu diharapkan, tidak ada lahan yang tidur, dan tidak ada tenaga yang menganganggur, Indonesia pun tumbuh menjadi negara yang makmur. 

Inovasi agroeduwisata

Ilustrasi persawahan. (dok. Kementan)

Salah satu inovasi yang bisa dilakukan, kata Wapres, adalah dengan mengembangkan agroeduwisata, yakni sebuah program yang memadukan konsep edukasi pertanian dengan pariwisata. Melalui program ini, bisa turut mendorong aspek pemberdayaan masyarakat.

Konsep ini tak hanya akan menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat, namun juga sarana pengembangan pertanian modern sekaligus edukasinya bagi masyarakat. “Jadi punya fungsi ganda,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengapresiasi ide mengubah lahan persawahan seluas 3 hektare jadi tempat wisata rakyat yang menawarkan pesona pemandangan persawahan, dilengkapi dengan percontohan sistem digital farming dan rumah kaca untuk edukasi. Tak ketinggalan, berbagai fasilitas pun sudah dilengkapi, mulai dari latar swafoto, coffee shop, hingga area parkir luas.

Program percontohan

Wapres Ma'ruf Amin dan Mentan Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi Agroeduwisata Guler Farm Nature. (dok. Setwapres)

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa satu lokasi agroeduwisata yang baru diresmikan adalah Guler Farm Nature yang berlokasi di Desa Kanda Wati, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, Banten.

“Dengan perintah dari Bapak Presiden, ini (agroeduwisata) bekerja sama dengan beberapa pesantren yang ada. Ini menjadi induk percontohan yang coba kami laksanakan. Tentu di semua tempat diharapkan bisa mencontoh agrowisata yang seperti ini.” kata Mentan.

Menurutnya, Indonesia saat ini memiliki ketahanan pangan yang cukup baik, bahkan diakui oleh dunia. “Rice research international memberikan penghargaan kepada Presiden atas resiliensi dan sistem keamanan pangan di Indonesia,” ucapnya. 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers