Mengenal Apa Itu Jurnal Predator dan Ciri-Cirinya, Waspada!

Perlu diwaspadai oleh para peneliti dan akademisi

Mengenal Apa Itu Jurnal Predator dan Ciri-Cirinya, Waspada!
ilustrasi membuat jurnal ilmiah (unsplash/christin hume)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Istilah Jurnal Ilmiah internasional tentunya cukup familer di kalangan akademisi, seperti mahasiswa dan dosen. Selain dijadikan referensi penelitian, tidak jarang para akademisi melakukan publikasi karya ilmiah yang sudah dibuat pada sebuah jurnal ilmiah.

Biasanya, publikasi jurnal ilmiah internasional dilakukan sebagai salah satu syarat kelulusan bagi sebagian mahasiswa. Untuk kalangan dosen, publikasi berguna sebagai persyaratan untuk bisa naik pangkat.

Di antara jenis jurnal yang beredar, jurnal predator perlu dihindari karena sangat merugikan. Pasalnya, jurnal tersebut mempunyai dampak signifikan pada kualitas jurnal dan reputasi penulisnya.

Lantas, apa itu jurnal predator? Berikut informasi terkait pengertian hingga ciri-ciri jurnal predator yang wajib Anda ketahui.

Apa itu jurnal predator?

Setelah mendengar istilah tersebut, tidak jarang orang menanyakan, “apa itu jurnal predator?” Berbeda dengan jenis jurnal ilmiah lainnya, jurnal predator sangat tidak disarankan untuk dipakai oleh civitas akademika.

Jurnal predator adalah jurnal ilmiah internasional yang tidak melalui proses penerbitan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dalam proses penerbitannya, penerbit jurnal predator tidak melakukan proses penyuntingan dan peninjauan ilmiah.

Sederhananya, jurnal predator merupakan karya ilmiah yang tidak dapat dipercaya isi penelitian karena kualitas tulisannya meragukan.

Awal mula munculnya istilah jurnal predator

Istilah jurnal predator muncul pada tahun 2010 oleh Jeffery Beall, seorang pustakawan dari Universitas Colorado. Di dalam blog pribadinya, ia membuat beall's list yang merangkum beberapa daftar hitam yang termasuk ke dalam jurnal predator. 

Pada awalnya, jurnal predator dipakai sebagai model bisnis yang mengeksploitasi  jurnal open access (OA). Dengan menawarkan harga publikasi yang tidak semahal jurnal OA, penerbit tidak memperhatikan kualitas jurnal yang diterbitkannya.

Tidak heran, hadirnya jurnal predator menjadi kekhawatiran tersendiri di kalangan akademis. Maka dari itu, banyak perguruan tinggi yang melarang pemakaian jurnal predator sebagai rujukan atau referensi.

Ciri-ciri jurnal predator

Penting mengetahui karakteristik jurnal ilmiah bagi di kalangan akademisi agar terhindar dari jurnal predator yang merugikan. Berikut beberapa ciri-ciri jurnal predator yang bisa Anda jadikan petunjuk.

1. Situs web jurnal terlihat buruk

Biasanya, jurnal predator dapat dikenali lewat halaman atau situs webnya yang terlihat buruk bahkan tidak menampilkan kesan profesional. 

Ciri-ciri jurnal predator ini dapat Anda kenali dari banyaknya salah ketik atau typo yang ada di halamannya. Jika menemukan situs tersebut, Anda patut curiga.

2. Proses peninjauan yang terlalu cepat

Berbeda dengan jurnal lainnya, proses peninjauan jurnal predator sangat cepat. Kurang dari seminggu, Anda sudah menerima hasilnya.

Bahkan, detail prosesnya tidak diperlihatkan atau tidak ada bukti proses penyaringan dari pihak editorial. Maka dari itu, Anda perlu mewaspadainya.   

3. Isi jurnal tidak beraturan

Salah satu ciri-ciri jurnal predator yang bisa Anda temui adalah isi karya ilmiahnya berantakan atau tidak beraturan. Kualitasnya rendah karena memang tidak melewati proses penyuntingan yang benar. 

Hasilnya, Anda bisa menemukan pembahasan yang tidak relevan dan kesalahan penulisan lainnya.

4. Editorial board mencurigakan

Tim redaksi atau editorial board jurnal predator kerap menampilkan daftar orang-orang yang mencurigakan. Biasanya, para anggota tidak dapat ditemukan pada afiliasi yang tercantum dalam entri dewan redaksi.

Tips menghindari jurnal predator

Agar Anda bisa terhindari dari jurnal predator, ada beberapa tips yang bisa dilakukan sebelum memakai jurnal tersebut atau berniat mempublikasikan jurnal ilmiah. Berikut tips menghindari jurnal predator.

  • Tetap update mengenai daftar jurnal ataupun penerbit yang kemungkinan besar predator. Anda bisa memeriksanya di situs https://beallslist.net/ atau pak.kemdikbud.go.id/portalv2/ .
  • Lakukan kesepakatan mengenai biaya di awal, sehingga terhindar dari praktik pemerasan dari penerbit jurnal predator.
  • Pastikan ada dewan direksi yang Anda kenali di editorial board.
  • Ada baiknya Anda menghindari situs web atau penerbit jurnal yang namanya mirip dengan penerbit besar.

Jadi, apa itu jurnal predator? Di ranah perguruan tinggi, istilah tersebut dikenali sebagai jurnal ilmiah yang tidak melalui proses penerbitan serta penyuntingan yang baik dan benar. Untuk terhindari dari jurnal predator, Anda bisa memperhatikan ciri-ciri dan tips yang ada. Semoga artikel ini bermanfaat.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina