GAPEKA 2025 Berlaku, Apa Saja yang Berubah?

Berlaku efektif per 1 Februari 2025

GAPEKA 2025 Berlaku, Apa Saja yang Berubah?
ilustrasi kereta (unsplash.com/tomas anton escobar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

PT KAI telah merilis GAPEKA 2025 berlaku efektif pada 1 Februari 2025. GAPEKA atau Grafik Perjalanan Kereta Api merupakan pedoman pengaturan perjalanan kereta api.

Grafik tersebut biasanya disajikan dalam bentuk garis yang memperlihatkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api.

Pemberlakukan GAPEKA 2025 menyebabkan sejumlah perubahan dalam operasional kereta di beberapa stasiun.

Penasaran, apa saja perubahan yang dilakukan KAI pada GAPEKA 2025? Simak beberapa penyesuaian yang menarik untuk diketahui.

Penambahan frekuensi perjalanan

GAPEKA 2025 berlaku awal Februari 2025 ini menyebabkan sejumlah perubahan dalam kegiatan operasional kereta api. Salah satu perubahannya adalah adanya penambahan frekuensi perjalanan.

Penambahan tersebut dilakukan pada beberapa lintas yang memiliki volume pengguna tinggi. Di kawasan Jabodetabek, perjalanan KRL bertambah menjadi 1.063 perjalanan dari 1.048 perjalanan.

Sementera itu, Commuter Line Bogor bertambah menjadi 392 perjalanan dari 379 perjalanan. Commuter Line Cikarang bertambah menjadi 239 perjalanan, sedangkan Commuter Line Rangkasbitung ditambah menjadi 204 perjalanan.

Tidak hanya di Jabodetabek, Wilayah 2 Bandung juga menambah 4 perjalanan KRL Jatiluhur dan KRL Yogya - Palur menjadi 27 perjalanan.

Sementera itu, Wilayah 8 Surabaya yang palin ujung menambah 2 stasiun baru, yaitu Stasiun Boharan dan Stasiun Kedinding. 

Asdo Artriviyanto, Direktur Utama KAI Commuter menyebutkan bahwa penambahan frekuensi perjalanan dilakukan untuk mengoptimalisasi pelayanan di jam sibuk. 

“Langkah ini dilakukan untuk optimalisasi layanan dan mengurangi kepadatan pengguna, terutama pada jam-jam sibuk. Di samping juga untuk meningkatkan aksesibilitas pengguna terhadap layanan Commuter Line,” ungkap Asdo dalam keterangan resmi KAI Commuter, dikutip Selasa (4/2).

Penambahan kereta rute baru

Tidak hanya menambah frekuensi perjalanan, KAI juga menambah kereta rute baru. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas antarkota yang bisa  menjangkau sejumlah daerah di Indonesia, terutama di jalur-jalur strategis.

Beberapa kereta api baru dalam GAPEKA 2025 yang beroperasi mulai dari KA Madiun Jaya, Argo Anjasmoro, Gunungjati, Sancaka Utara, Cakrabuana, Ijen Ekspres, hingga Batavia.

Diketahui layanan kereta api baru tersebut telah dibekali dengan fasilitas lengkap dan modern. Terdapat layanan kereta eksekutif, bisnis, dan ekonomi yang memiliki kapasitas penumpang bervariasi.

Selain kereta yang melayani perjalanan antarkota di Jawa dan Sumatra, PT KAI juga menambah layanan untuk kereta api baru khusus untuk barang.

Perubahan nama kereta api

Pada GAPEKA 2025 berlaku efektif per Februari 2025, PT KAI juga mengganti beberapa kereta api. Pihaknya melakukan optimalisasi dan perubahan rute pada beberapa kereta api untuk memberikan pelayanan lebih baik pada pengguna.

Perubahan nama kereta api terpantau terjadi pada kereta jarak jauh. Salah satunya adalah KA Argo Parahyangan yang berganti nama menjadi KA Parahyangan yang melayani perjalanan rute Bandung - Gambir PP.

Selain itu, ada KA Argo Cheribon yang kini menjadi KA Gunungjati (Gambir-Cirebon-Semarang Tawang PP) dan KA Cakrabuana (rute Gambir-Cirebon-Purwokerto PP) serta KA Kutojaya Utara dialihkan menjadi KA Madiun Jaya.

Efisiensi waktu perjalanan

Sebagai acuan utama pengaturan kereta api, GAPEKA 2025 dirancang sedemikian rupa guna meningkatkan efisiensi, ketepatan waktu, dan kenyaman pengguna.

Dalam aturan baru ini, waktu tempuh beberapa kereta juga makin cepat. Efisiensi waktu perjalanan tersebut karena adanya perubahan fasilitas prasarana untuk meningkatkan kecepatannya.

Lintas Nambo - Depok mengalami peningkatan menjadi 80 km/jam, sebelumnya 70 km/jam, pada GAPEKA 2025. Waktu tempuh rata-rata lintas Bogor - Jakarta juga menjadi 85 menit dari 89 menit.

Untuk lintas Rangkasbitung - Tanah Abang yang cukup ramai, terdapat penurunan waktu tempuh dari 107 menit ke 98 menit.

Optimalisasi waktu tunggu perjalanan di Commuter Line Merak juga diturunkan dari 162 menit menjadi 160 menit dengan perubahan jam keberangkatan muali 7-25 menit.

Anne Purba, VP Public Relation KAI menjelaskan manfaat dalam efisiensi waktu perjalanan kereta api dari GAPEKA 2025.

“Salah satu manfaat yang dapat dirasakan pelanggan pada Gapeka 2025 adalah efisiensi waktu perjalanan KA. Terdapat efisiensi waktu perjalanan KA Antarkota Jawa sebesar 2.551 menit/hari. Rinciannya, efisiensi 225 menit pada KA Argo, 486 menit pada KA Eksekutif, 1.221 menit pada KA Eksekutif Campuran, dan 519 menit pada KA Ekonomi,” ungkap Anne dalam siaran pers tertulis KAI. 

Adanya efisiensi waktu perjalanan kereta, penumpang bisa lebih menghemat waktu perjalanan untuk mendukung mobilitas antarkota.

Perubahan jadwal kereta api

Sejalan dengan GAPEKA 2025 berlaku efektif mulai bulan Februari ini juga membawa perubahan jadwal kereta api di sejumlah daerah. Adanya penambahan dan penyesuaian rute perjalanan, pihak KAI merilis jadwal kereta terbaru.

Mulai dari jadwal keberangkatan dan kedatangan di sejumlah stasiun mengalami penyesuaian berdasarkan GAPEKA 2025. 

Mengingat adanya perubahan jadwal kereta api, KAI mengimbau kepada pelanggan untuk memperhatikan dan menyesuaika kembali jadwal kereta sesuai dengan aturan GAPEKA 2025.

Lebih lanjut, informasi mengenai perjalanan terbaru bisa diakses melalui situs resmi KAI atau KAI Commuter, informasi kontak resmi, dan media sosial @KAI121 atau @commuterline.  

Langkah strategis GAPEKA 2025 berlaku pada 1 Februari 2025 ini mencakup sejumlah pengaturan perjalanan kereta api di Indonesia. Mulai dari jadwal hingga rute perjalanannya sebagai acuan utama dalam pengaturan perjalanan kereta api.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

4 Petinggi Erajaya (ERAA) Kompak Mundur, Sahamnya Memerah!
Diskon Tarif Listrik Berandil pada Deflasi 0,76 Persen Januari 2025
Daftar Harga Gas LPG dan Bright Gas Februari 2025
BBRI akan Buyback Saham Rp3 Triliun, Kapan Jadwalnya?
Jadi DPO, Adrian Gunadi Masuk Red Notice Interpol & Paspor Dicabut
4 Rekomendasi Saham Pilihan Analis Awal Februari 2025