7 Makanan yang Banyak Mengandung Mikroplastik, Hati-Hati!

Ditemui dalam makanan sehari-hari

7 Makanan yang Banyak Mengandung Mikroplastik, Hati-Hati!
ilustrasi mikroplastik (unsplash/flyd)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Selain pola hidup, Makanan yang dikonsumsi sehari-hari juga bisa mempengaruhi kesehatan seseorang. Pasalnya, sejumlah makanan ditemukan mengandung Mikroplastik yang berbahaya.

Mikroplastik merupakan sejenis partikel yang sangat kecil yang bisa berdampak bagi kesehatan secara signifikan. 

Berdasarkan hasil penelitian Environmental Research pada Februari 2024, terdapat makanan yang banyak mengandung mikroplastik. Beberapa di antaranya juga termasuk bahan makanan sehari-hari.

Penasaran bahan makanan apa saja yang terpapar mikroplastik? Simak daftar makanannya di bawah ini penting untuk diketahui.

1. Daging ayam, sapi, dan babi

Untuk bisa beraktivitas, manusia perlu mengkonsumsi protein agar memperoleh tenaga. Namun, protein hewani dinyatakan positif mengandung mikroplastik yang berbahaya.

Terlebih pada bahan makanan, seperti dada ayam, sapi, dan babi. Olahan makanan yang sudah siap saji, seperti nugget juga diketahui mengandung partikel tersebut.

Bahan yang telah terkontaminasi diketahui berasal dari talenan plastik yang berbahan dasar polietilen untuk memotong makanan. Mencuci bahan tersebut tidak sepenuhnya menghilangkan kontaminasi mikroplastik. 

Dalam studi terbaru, para peneliti juga memperkirakan rata-rata orang dewasa Amerika setidaknya telah terpapar 11 ribu hingga 29 ribu partikel tersebut per tahunnya.

2. Garam

Garam juga termasuk bahan makanan yang banyak mengandung mikroplastik dalam studi yang dilakukan pada tahun 2023. Tergolong sebagai bumbu masakan, garam biasanya digunakan untuk menambah rasa asin pada makanan.

Sebuah studi mengungkapkan bahwa garam merah Himalaya dari hasil tambang dalam tanah mengandung mikroplastik. Selain itu, kandungan mikroplastik ditemukan pada garam hitam dan garam laut.

Komponen tersebut paling banyak ditemukan dalam garam hitam dan Himalaya. Untuk meminimalisir dampaknya, asupan garam harus dalam batas yang wajar, yaitu 5 gram per hari untuk orang dewasa.

3. Kantong teh celup

Untuk mempersingkat waktu, tidak sedikit orang yang mengandalkan kantong teh celup. Namun, penelitian menunjukkan bahwa terdapat partikel mikroplastik yang ada di dalam kantong teh celup yang terbuat dari plastik.

Dari hasil studi peneliti di Universitas McGill di Quebec, ditemukan bahwa menyeduh kantung teh plastik bisa melepas setidaknya 11,6 miliar partikel mikroplastik dan 3,1 miliar nano plastik ke dalam air. 

Jumlah yang fantastik tersebut akan mengendap dalam tubuh dan membahayakan kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama.

4. Buah-buahan dan sayur

Mengingat partikel plastik tersebut sangat kecil, makanan yang banyak mengandung mikroplastik ada cukup banyak. Salah satunya pada buah-buahan dan sayuran yang bisa menyerap mikroplastik.

Tanaman tersebut bisa menyerap kandungan berbahaya tersebut melalui sistem akar yang akan mentransfernya ke batang, daun, biji, hingga buah tanaman.

Dalam beberapa studi, kandungan berbahaya tersebut terdapat pada selada, wortel, lobak, hingga apel. Hasil studi pada tahun 2023 mengungkap bahwa apel dan wortel paling banyak terkontaminasi, dengan lebih dari 100 ribu mikroplastik per gram.

Selada juga termasuk objek penelitian yang diteliti dan ditemukan mengandung mikroplastik.

5. Beras

Beras termasuk bahan pokok sehingga menjadi bahan makanan sehari-hari masyarakat Indonesia. Namun, bahan tersebut bisa mengandung mikroplastik. 

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di University of Queensland menyebutkan bahwa setiap 100 gram atau setengah cangkir nasi dapat mengandung tiga hingga empat miligram plastik.

Nasi instan ternyata memiliki kandungan terbesar yang melonjak hingga 13 miligram per sajian. 

Maka dari itu, penting untuk mencuci beras sebelum dimasak karena bisa mengurangi kontaminasinya hingga 40 persen. Kegiatan tersebut juga membantu mengurangi arsenik.

6. Makanan laut

Makanan yang banyak mengandung mikroplastik berikutnya, yaitu makanan laut. Lebih dari 17 persen konsumsi protein global berasal dari makanan laut. 

Kaya akan nutrisi dan lemak sehat menjadikan makanan laut berfungsi sebagai sumber nutrisi utama bagi manusia. Sayangnya, bahan makanan tersebut bisa terkontaminasi mikroplastik akibat ekosistem perairan yang tercemar.

Beberapa ikan terbukti mengandung kandungan mikroplastik. Selain itu, kerang dan udang juga ditemukan kandungan yang berbahaya tersebut.

7. Air minum kemasan

Berikutnya, ada air minum dalam kemasan yang mengandung partikel mikroplastik dalam studi di tahun 2024. Dari studi tersebut, satu liter air setara dengan dua botol air minum ukuran standar atau mengandung rata-rata 240 ribu partikel plastik.

Jika terus-menerus mengkonsumsi mikroplastik dalam jumlah yang besar, risiko penyakit mematikan tidak bisa dipungkiri, mulai dari serangan jantung, stroke, hingga berdampak pada fungsi organ tubuh.

Itu dia beberapa makanan yang banyak mengandung mikroplastik dan perlu diwaspadai. Meskipun sulit untuk dihindari, Anda bisa meminimalkan paparan mikroplastik. 

Salah satunya dengan membatasi untuk mengkonsumsinya dan mengelola bahannya dengan baik sebelum disantap.

Semoga bermanfaat.

Related Topics

MakananMikroplastik

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil