Kembangkan Energi Hijau di Sulawesi, PLN-CEEC Jalin Kerja Sama

Sejalan dengan agenda pemerintah mencapai NZE pada 2060

Kembangkan Energi Hijau di Sulawesi, PLN-CEEC Jalin Kerja Sama
PLN Indonesia Power dan China Energy sepakat untuk mengkaji pengembangan energi hijau skala besar di Sulawesi. (Dok. PLN)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -- PLN merupakan BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, sebagai pemain kunci dalam agenda transisi energi di tanah air, PLN terus menjalin sinergi dengan mitra nasional dan global untuk mengakselerasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) secara masif.

Kali ini, PLN Indonesia Power dan China Energy sepakat untuk mengkaji pengembangan energi hijau skala besar di Sulawesi. Hal ini juga sejalan dengan agenda pemerintah untuk mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Penandatanganan kerja sama ini menjadi penting, mengingat PLN akan merilis RUKN baru

PLN Indonesia Power dan China Energy sepakat untuk mengkaji pengembangan energi hijau skala besar di Sulawesi. (Dok. PLN)

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebutkan, penandatanganan kerja sama ini menjadi momen penting, mengingat dalam waktu dekat pemerintah bersama PLN akan merilis Rencana Usaha Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang baru.

"Di sana akan diatur terkait pembangunan pembangkit EBT skala besar dan green transmission line yang menghubungkan antar pulau di tanah air," ujar Darmawan dalam High-Level Business Meeting PLN-CEEC di Jakarta, Kamis (21/3/2024).

Pengembangan green transmission line akan berperan krusial untuk menyalurkan listrik hijau antarpulau

Ilustrasi energi hijau. (https://www.istockphoto)

Lebih lanjut Darmawan mengungkapkan, dalam desain RUKN terbaru ditetapkan bahwa ekosistem EBT Indonesia akan ditopang oleh pembangkit berbasis hidro dan geothermal sebesar 32 Gigawatt (GW) serta pembangkit berbasis surya dan angin sebesar 28 GW. Pengembangan green transmission line akan berperan krusial untuk menyalurkan listrik hijau antarpulau.

”Ada mismatch antara lokasi sumber hidro dan geothermal dengan pusat beban. Untuk itu, kita perlu menghubungkan Sumatra ke Jawa, Kalimantan ke Jawa, Nusa Tenggara Timur ke Jawa, Kalimantan ke Sulawesi, yang di dalamnya akan ada proyek besar perancangan dan pengembangan green transmission line,” kata Darmawan.

CEEC Group siap mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai NZE pada 2060

ilustrasi energi alami (pixabay.com/PIRO4D)

Board Chairman of CEEC Group, Song Hailiang, mengatakan, pihaknya siap mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai NZE pada 2060 atau lebih cepat. Dalam hal ini CEEC optimistis karena telah memiliki sejarah panjang kerja sama pengembangan EBT dengan PLN. 

”Indonesia merupakan mitra penting Tiongkok dalam bersama-sama membangun dan berkontribusi terhadap target NZE 2060 di Indonesia,” kata Song. (WEB)

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina