Jakarta, FORTUNE -- PLN merupakan BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, sebagai pemain kunci dalam agenda transisi energi di tanah air, PLN terus menjalin sinergi dengan mitra nasional dan global untuk mengakselerasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) secara masif.
Kali ini, PLN Indonesia Power dan China Energy sepakat untuk mengkaji pengembangan energi hijau skala besar di Sulawesi. Hal ini juga sejalan dengan agenda pemerintah untuk mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Penandatanganan kerja sama ini menjadi penting, mengingat PLN akan merilis RUKN baru
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebutkan, penandatanganan kerja sama ini menjadi momen penting, mengingat dalam waktu dekat pemerintah bersama PLN akan merilis Rencana Usaha Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang baru.
"Di sana akan diatur terkait pembangunan pembangkit EBT skala besar dan green transmission line yang menghubungkan antar pulau di tanah air," ujar Darmawan dalam High-Level Business Meeting PLN-CEEC di Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Pengembangan green transmission line akan berperan krusial untuk menyalurkan listrik hijau antarpulau
Lebih lanjut Darmawan mengungkapkan, dalam desain RUKN terbaru ditetapkan bahwa ekosistem EBT Indonesia akan ditopang oleh pembangkit berbasis hidro dan geothermal sebesar 32 Gigawatt (GW) serta pembangkit berbasis surya dan angin sebesar 28 GW. Pengembangan green transmission line akan berperan krusial untuk menyalurkan listrik hijau antarpulau.
”Ada mismatch antara lokasi sumber hidro dan geothermal dengan pusat beban. Untuk itu, kita perlu menghubungkan Sumatra ke Jawa, Kalimantan ke Jawa, Nusa Tenggara Timur ke Jawa, Kalimantan ke Sulawesi, yang di dalamnya akan ada proyek besar perancangan dan pengembangan green transmission line,” kata Darmawan.
CEEC Group siap mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai NZE pada 2060
Board Chairman of CEEC Group, Song Hailiang, mengatakan, pihaknya siap mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai NZE pada 2060 atau lebih cepat. Dalam hal ini CEEC optimistis karena telah memiliki sejarah panjang kerja sama pengembangan EBT dengan PLN.
”Indonesia merupakan mitra penting Tiongkok dalam bersama-sama membangun dan berkontribusi terhadap target NZE 2060 di Indonesia,” kata Song. (WEB)