Jakarta, FORTUNE - Kabupaten Sigi menjadi tuan rumah penyelenggaraan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) Ke-V Tahun 2023. Salah satu kegiatan LTKL adalah Festival Lestari yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 - 25 Juni 2023.
Festival yang bertujuan melestarikan kearifan lokal itu bakal menyajikan ragam budaya, kuliner, keindahan alam hutan lindung, wisata olahraga, hasil perkebunan hingga peluang investasi yang ramah lingkungan.
Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapatta, mengatakan festival ini sebagai sebuah perayaan bersama untuk mengenal lebih dalam potensi alam, budaya, dan masyarakat Kabupaten Sigi dan kabupaten lain di Provinsi Sulawesi Tengah.
"Festival ini sekaligus ajang tukar belajar inovasi pembangunan dan bisnis berbasis alam antara kabupaten anggota LTKL dan para jejaring mitra yang sejalan dengan prinsip pembangunan hijau,” katanya.
Irwan menambahkan, seluas 76 persen wilayah Sigi memang dikelilingi hutan lindung dan konservasi.
"Meski demikian, kami ingin hidup dari berbasis kawasan hijau. Karena itu, kami tidak menerima investasi yang dapat merusak kawasan hutan lindung, seperti sawit, akan kami tolak,” katanya.
Dalam forum ini ada lima fokus prioritas yang akan dikembangkan, pertama pengembangan ekonomi berbasis multi usaha kehutanan.
Kedua, peningkatan produktivitas komoditas perkebunan ekonomi berbasis dan agroforestri dengan praktek berkelanjutan.
Ketiga, pengembangan industri hilirisasi berbasis alam menjadi produk bernilai tambah. Keempat, jasa ekosistem. Kelima, ekowisata.
Berkenalan dengan kearifan lokal
Kepala Sekretariat LTKL, Gita Syahrani mengatakan, para undangan dan wisatawan akan berkesempatan untuk berkenalan dengan kearifan lokal, kekayaan alam, komoditas, pariwisata hingga budaya dan kuliner dalam program Telusur Lestari. Berikut ini rangkaian kegiatan yang sayang dilewatkan wisatawan di Festival Lestari di Sigi.
1. Telusur Rasa Lestari (Sustainable Culinary Journey). Program ini untuk menggali kembali cerita dan sejarah menu lokal di Kabupaten Sigi. Dengan menggandeng mitra dari Kaum Restaurant, Cork & Screw Restaurant, Nasi Peda Pelangi, Masak TV, Parti Gastronomi, dan Kang Duren.
2. Telusur Wisata & Budaya Lestari. Program ini untuk melihat potensi yang bisa dikembangkan di kawasan Danau Lindu--yang terkenal dengan laboratorium Lore Lindu.
3. Telusur Alam Lestari. Program ini untuk mengunjungi Hutan Ranjuri, salah satu hutan purba yang ada di Sulawesi Tengah dengan lokasi yang tak jauh dari kota. Kami sedang mengembangkan program Adopsi Pohon untuk Hutan Ranjuri berkolaborasi dengan Jejak.in dan Gojek Indonesia.
4. Petualang Lestari lewat olahraga paralayang di lokasi Paralayang Wayu yang merupakan salah satu titik terbaik untuk olahraga paralayang di Indonesia dan ASEAN. Sambil menunggu, peserta akan disajikan kopi Sigi dan durian lezat dari Desa Dombu.
5. Telusur Komoditas Lestari dengan mengunjungi lokasi produksi dari komoditas-komoditas yang diangkat. Antara lain kakao di Desa Omu, bambu di Desa Salua, dan sereh wangi, vanili, dan pengembangan palmarosa di Desa Pulu.
