Jakarta, FORTUNE - Laporan OAG Aviation, penyedia data perjalanan udara yang berbasis di London, menobatkan Bandara Soekarno-Hatta menjadi bandara tersibuk di dunia.
Tingginya lalu lintas penerbangan juga menjadikan bandara ini masih mendominasi pasar penerbangan di kawasan ASEAN dan berada di peringkat 1 dalam daftar bandara tersibuk di Asean setelah pada Desember 2022 kapasitas kursi penerbangan mencapai 2,15 juta kursi.
Tak hanya itu, laporan Flightsfrom.com yang merupakan penyedia data rute dan jadwal maskapai di dunia, juga menempatkan Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara tersibuk ke-9 di dunia. Tercatat ada jadwal keberangkatan penerbangan sebanyak 579 penerbangan per hari.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin,menuturkan lalu lintas penerbangan di bandara AP II termasuk Bandara Soekarno-Hatta sangat tinggi pada Desember 2022.
“Desember 2022 mencatatkan lalu lintas penerbangan tertinggi di antara bulan-bulan lainnya sepanjang 2022. Ini didorong oleh semakin membaiknya kondisi di tengah pandemi serta adanya periode peak season libur Natal dan Tahun Baru 2022/2023,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (10/1).
Pihaknya pun bersyukur berkat dukungan seluruh stakeholder, Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara tersibuk di dunia dapat mengelola tingginya permintaan lalu lintas penerbangan dengan baik, serta memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan kepada penumpang pesawat.
Lonjakan penumpang mencapai 57% di bandara tersibuk di dunia
Adapun sepanjang Januari sampai Desember 2022 jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 40,54 juta penumpang atau melonjak sekitar 57 persen dibandingkan dengan Januari-Desember 2021.
Pada 2022, 5 rute domestik tersibuk di Bandara Soekarno-Hatta adalah dari dan ke Denpasar (4,32 juta penumpang), Deli Serdang (3,28 juta penumpang), Surabaya (2,62 juta penumpang), Makassar (2,55 juta penumpang) dan Pontianak (1,62 juta penumpang).
Sementara itu, sebagai bandara tersibuk di dunia tercatat 5 rute internasional tersibuk di Bandara Soekarno-Hatta, yakni:
- Penerbangan dari dan ke Singapura (1,68 juta penumpang),
- Jeddah (945.943 penumpang),
- Kuala Lumpur (863.772 penumpang),
- Doha (446.177 penumpang), dan
- Madinah (441.445 penumpang).
Muhammad Awaluddin, menjelaskan pemulihan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta berlangsung secara bertahap dan berkelanjutan, didukung organisasi yang tangguh di tengah pandemi dan kolaborasi seluruh stakeholder.
Menurutnya, AP II dan stakeholder dapat mengelola pemulihan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta dengan baik.
“Sehingga pertumbuhan lalu lintas penerbangan dapat dilakukan secara berkelanjutan dan meningkat secara bertahap hingga puncaknya pada Desember 2022,” katanya.
Meningkatnya permintaan penerbangan menurutnya dapat diakomodasi dengan ketersediaan slot time penerbangan dan fasilitas-fasilitas di bandara AP II. Selain itu, kesiapan armada maskapai, dukungan dari AirNav Indonesia selaku penyedia jasa navigasi penerbangan, kesigapan ground handling, dan dukungan penuh dari regulator serta TNI dan Polri.
Sebagai bandara tersibuk di dunia, secara kumulatif sepanjang 2022 jumlah pergerakan penumpang di 20 bandara AP II mencapai sekitar 62 juta penumpang atau meroket 100 persen dibandingkan dengan 2021 sebanyak 31 juta penumpang.