Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kinerja ekspor nasional bulan November 2021 mencapai US$22,84 miliar atau naik 3,69 persen dibandingkan Oktober 2021. Ekspor sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tercatat mencapai US$430 juta atau meningkat 4,18 persen dari bulan sebelumnya atau US$0,43 miliar bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Meskipun begitu, capaian tersebut turun 4,83 persen dibanding November 2020.
“Kenaikan ekspor pertanian disumbang oleh peningkatan ekspor kopi,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam keterangan resmi, Rabu (15/12).
Secara kumulatif, kinerja ekspor meningkat dibanding tahun sebelumnya. Diharapkan prestasi ini terus berlanjut, mengingat Kementerian Pertanian (Kementan) menandatangani kontrak dagang lebih dari Rp1 triliun di Dubai. Langkah itu berpeluang meningkatkan ekspor Indonesia ke UEA
Produk pertanian Indonesia juga dipromosikan dalam kegiatan One Day with Indonesian Coffee, Fruits, Floriculture, Livestock and Veterinary Product (ODICOFF) oleh Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) pada awal Desember 2021.
Kinerja ekspor pertanian tahun ini meningkat
Adapun kinerja ekspor pertanian secara kumulatif pada kurun waktu Januari–November 2021 mencatat transaksi sebesar US$3,83 miliar. Margo mengatakan, kinerja tersebut meningkat 4,03 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$3,69 miliar.
Margo menambahkan, nilai ekspor nonmigas yang dihitung berdasarkan tahunan (yoy) mengalami peningkatan sebesar 48,38 persen. Adapun untuk sektor migas mengalami peningkatan 74,84 persen (yoy).
"Hingga November kemarin, tercatat ekspor pertanian 2021 berkontribusi sebesar 1,83 persen dari total ekspor Indonesia," katanya.
Upaya peningkatan ekspor
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri mengatakan, kenaikan ekspor pertanian sejauh ini tidak terlepas dari kebijakan dan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam mendorong semua daerah untuk mengembangkan produk pertanian lokal yang memiliki potensi ekspor.
"Pak Menteri dalam berbagai kesempatannya selalu mendorong semua daerah agar mampu memaksimalkan potensi komoditas lokal yang berpotensi ekspor. Tentu kami juga memiliki banyak agenda dan program yang berkaitan dengan ekspor, di antaranya adalah Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks ) dan Merdeka Ekspor," ucapnya.
Boga menyampaikan, upaya pemerintah dalam meningkatkan ekspor pertanian memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama petani. “Selain menyumbang devisa, program peningkatan ekspor bisa membuka lapangan kerja baru dan menambah pemasukan bagi para insan pertanian yang terlibat dalam kegiatan ekspor, termasuk petani,” katanya.