Circulate Capital Beri Modal Perusahaan Daur Ulang Sampah Plastik

Kolaborasi untuk pengelolaan limbah plastik yang inovatif.

Circulate Capital Beri Modal Perusahaan Daur Ulang Sampah Plastik
Ilustrasi limbah plastik/pixabay
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan manajemen investasi asal Singapura, Circulate Capital, melalui dana kelolaan Circulate Capital Ocean Fund (CCOF) menyuntikkan modal kepada Prevented Ocean Plastic Southeast Asia. Pihak Circulate Capital tidak mempublikasikan besaran investasi yang dikucurkan.

Prevented Ocean Plastic merupakan perusahaan pengolahan kemasan daur ulang yang dibentuk dari kolaborasi tiga perusahaan, yaitu PT Polindo Utama, Bantam Materials UK, dan Circulate Capital.

Ketiga perusahaan ini berkolaborasi untuk mendukung Prevented Ocean Plastic. Polindo Utama berpengalaman selama 20 tahun dalam membangun dan mengelola pengumpulan plastik dan melakukan agregasi infrastruktur.

Sementara itu, Bantam Materials mempunyai akses ke pasar premium dan keahlian dalam tata kelola dan penelusuran produk. Di sisi lain, Circulate Capital akan mendukung dari sisi investasi strategis untuk mengembangkan inovasi dan mendorong pertumbuhan.

“Kemitraan ini akan memungkinkan kami untuk mengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah untuk memenuhi permintaan plastik traceable yang terus meningkat sekaligus mendukung komunitas di luar Jawa,” kata Daniel Law, CEO Polindo Utama.

Membangun infrastruktur untuk yang menyediakan plastik daur ulang

Pengalaman ketiga perusahaan akan membantu Prevented Ocean Plastic untuk menghadirkan infrastruktur yang menyediakan plastik daur ulang. Fasilitas itu juga dapat mempersingkat rantai proses pengumpulan botol atau plastik.

Dengan permodalan ini, Prevented Ocean Plastic juga bakal memproduksi recycle PET yang dapat dilacak dan memenuhi standar internasional.

Founder dan CEO Circulate Capital, Rob Kaplan, menjelaskan bahwa di Indonesia sangat banyak tantangan dan kompleksitas logistik dalam rantai nilai daur ulang. Menurut Rob, investasi yang dilakukan perusahaannya merupakan upaya mengatasi tantangan tersebut dengan cara membangun jaringan pengumpulan plastik dan memberikan nilai tambah dari hasil daur ulang plastik.


 

Mencegah 400 ribu ton plastik terbuang di lautan

Prevented Ocean Plastic memperkirakan upaya yang dilakukan perusahaan bakal mencegah 400 ribu ton plastik terbuang di lautan, hingga mengurangi 800 ribu ton emisi gas rumah kaca. Langkah itu juga membuka peluang pendapatan baru bagi pengumpul botol, dan menciptakan 1.000 lapangan kerja langsung selama 10 tahun ke depan.

Sejauh ini, Prevented Ocean Plastic sudah membangun pusat pengumpulan plastik di Bali. Pembangunan proyek ini merupakan bagian dari uji coba model bisnis. Pihak perusahaan mengklaim proyek tersebut sudah mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan mengumpulkan plastik dalam skala besar.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya