Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perdagangan melalui perwakilannya di Arab Saudi kembali memfasilitasi kerja sama pelaku usaha Indonesia dan Arab Saudi. Melalui Atase Perdagangan di Riyadh, Indonesia memfasilitasi pertemuan bisnis antara PT Barokah Indonesia Perkasa dan Middle Solution di Riyadh, Arab Saudi pada Minggu, 27 Agustus 2023.
Pada pertemuan tersebut, PT Barokah Indonesia Perkasa dipimpin Ade Suwignyo dan Middle Solution dipimpin Muhamed Shehri. Pertemuan tersebut membahas penjajakan kerja sama kedua perusahaan dalam hal perekrutan, pelatihan, sertifikasi tenaga terampil perhotelan termasuk tenaga kerja terampil terapis Indonesia, dan produk industri spa.
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad mengatakan, KBRI Riyadh memfasilitasi perusahaan-perusahan di Indonesia agar terus mengembangkan pasar ke berbagai negara, termasuk negara-negara di kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi.
“Middle Solution menyambut baik rencana kerja sama ini karena akan mendapatkan calon tenaga kerja yang siap kerja, terampil, dan profesional,” ujar Abdul.
PT Barokah Indonesia Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang pelatihan tenaga kerja terampil, khususnya kru kapal pesiar dan tenaga terampil bidang perhotelan (hospitality) yang tersertifikasi internasional.
Perusahaan ini telah melakukan kerja sama dengan jaringan perhotelan di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand Mereka juga telah mengirimkan lulusan tenaga terampil terbaiknya ke berbagai negara, di antaranya Jerman, Jepang, Amerika Serikat, serta kawasan Timur Tengah seperti Qatar dan Persatuan Emirat Arab.
Adapun Middle Solution merupakan perusahaan teknologi informasi (information technology/IT) yang memiliki kantor di Arab Saudi, Yordania, dan Amerika Serikat. Perusahaan ini berpengalaman dalam melakukan kerja sama dengan perusahaan besar di berbagai negara melalui aliansi strategis.
Beberapa inti bisnis Middle Solution adalah pengembangan situs web, pendukung bisnis perusahaan (enterprises solution), aplikasi berbasis seluler, pemasaran digital, optimalisasi media sosial dan situs web (SEO dan SMO), layanan perawatan, desain merek, serta pelatihan dan tenaga alih daya. Khusus untuk lini bisnis pelatihan dan tenaga alih daya, Middle Solution telah mengembangkan diri menjadi perusahaan perhotelan dan spa yang fokus pada pelayanan prima kepada pelanggan di wilayah Kerja Sama Negara Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC).
Terkait hal ini, Atase Perdagangan Riyadh Gunawan mengungkapkan, Middle Solution sedang melakukan ekspansi bisnis dan membutuhkan banyak tenaga terapis terampil dari Indonesia. Saat ini, pusat kebugaran Middle Solution yang beroperasi di wilayah Riyadh hanya memiliki tiga terapis. Middle Solution juga tertarik mendatangkan produk penunjang pusat kebugaran spa yang beragam. Misalnya, produk hasil alam untuk perawatan kecantikan dan pengobatan, seperti jamu herbal, lulur rempah, dan aroma terapi yang bisa menjadi buah tangan.
“Kegiatan bisnis Middle Solution akan semakin berkembang dalam menjalankan ekspansi usaha. Tidak terbatas hanya dalam perdagangan jasa perhotelan dan sektor lainnnya, namun juga potensi produk-produk barang untuk perdagangan pada umumnya, seperti distributor, agen, dan sebagai perwakilan entitas dari badan usaha penunjang dari kegiatan perdagangan jasa,” kata Gunawan.
Pengembangan program haji dan umroh berbasis AI
Gunawan melanjutkan, sebagai perusahaan dengan inti bisnis teknologi informasi, Middle Solution juga tertarik untuk bekerja sama dengan perusahaan Indonesia yang berbasis intelegensi buatan (artificial intelligence/AI).
“Tujuannya, untuk mengembangkan program ziarah haji dan umroh berbasis AI, khususnya manasik haji dan umroh bagi jamaah, sehingga calon jamaah dapat meraba dan merasakan sensasi melakukan ziarah dengan berbasis teknologi AI,” ujarnya.
Arab Saudi menempati peringkat ke-19 sebagai negara mitra dagang Indonesia untuk produk pendukung industri spa. Berdasarkan data statistik perdagangan selama tiga tahun terakhir (2020—2022), nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi untuk sektor ini terus menunjukan peningkatan. Pada 2022, ekspor Indonesia untuk produk pendukung industri spa tercatat sebesar US$18,99 ribu, selanjutnya pada 2021 tercatat sebesar US$16,69 ribu, dan pada 2020 tercatat sebesar US$13,4 ribu. Produk pendukung industri spa tersebut diantaranya sabun, produk bahan aktif permukaan berbahan organik, produk pembasuh, losion, lilin artifisial, lilin untuk persiapan, produk pemoles, serta preparat gigi berbahan dasar plester.
Sementara pada 2022, total impor Arab Saudi untuk produk pendukung industri spa tercatat sebesar US$613,61 juta. Selanjutnya pada 2021 tercatat sebesar US$731,82 juta, dan pada 2020 sebesar US$779,60 juta. Selain Indonesia, Arab Saudi mengimpor produk pendukung industri spa dari negara lainnya. Pada 2022 negara pemasok produk pendukung industri spa untuk Arab Saudi, yakni Persatuan Emirat Arab dengan nilai sebesar USD$156,79 juta, Amerika Serikat (US$72,68 juta), Inggris (US$58,96 juta), Tiongkok (US$50,35 juta), dan Yordania (US$42,25 juta).
Di sisi lain, dalam tiga tahun terakhir (2020—2022), nilai ekspor produk pendukung industri spa Indonesia ke pasar global juga terus meningkat. Pada 2022, ekspor produk ini mencapai US$1,36 miliar, naik 7,94 persen dari 2021 yang tercatat sebesar US$1,25 miliar. Nilai ekspor pada 2021 tersebut, mengalami kenaikan sebesar 16,82 persen dari 2020 yang tercatat sebesar US$1,07 miliar.
Pada 2022, negara tujuan utama ekspor produk ini diantaranya Tiongkok dengan nilai sebesar US$138,20 juta, India (US$124,40 juta), Malaysia (US$114,94 juta), Filipina (US$112,02 juta), dan Thailand (US$60,59 juta).