‘Lobi-lobi’ Demi Bahan Bakar Fosil di COP26

Ada 503 pelobi kepentingan demi bahan bakar fosil.

‘Lobi-lobi’ Demi Bahan Bakar Fosil di COP26
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menjadi pembicara pada sesi World Leaders Summit on Forest and Land Use di Scotish Event Campus di KTT Perubahan Iklim PBB (COP26). ANTARA FOTO//Biro Pers dan Media Kepresidenan/Lukas.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Glasgow, FORTUNE - Sebanyak 190 negara dan organisasi sepakat untuk segera meninggalkan batubara sebagai bahan bakar dalam pertemuan COP26, Rabu (3/11). Semuanya juga berkomitmen untuk menghentikan pembangkit listrik berbasis batubara dan berhenti membangun pembangkit listrik tenaga uap baru. Namun secara mengejutkan, fakta kontradiktif diungkap Global Witness.

Juru kampanye yang dipimpin oleh Global Witness meninjau daftar peserta KTT perubahan iklim di Glasgow atau COP26 yang dipublikasikan oleh PBB di awal pertemuan ini. 

Global Witness menemukan ada 503 orang yang terkait dengan kepentingan bahan bakar fosil menjadi peserta dalam KTT iklim.

Melobi industri minyak dan gas

Murray Worthy dari Global Witness mengatakan, delegasi ini melobi industri minyak dan gas. "Industri bahan bakar fosil telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk menyangkal dan menunda tindakan nyata terhadap krisis iklim, itulah sebabnya ini menjadi masalah besar," kata Murray dilansir BBC, Selasa (9/11).

Murray menambahkan, pengaruh mereka adalah salah satu alasan terbesar mengapa 25 tahun pembicaraan iklim PBB tidak menghasilkan pengurangan nyata dalam emisi global.

Mengkaji ulang delegasi

Sekitar 40 ribu orang menghadiri COP 26. Brasil memiliki tim perunding resmi terbesar menurut data PBB, dengan 479 delegasi. Inggris, yang menjadi tuan rumah pembicaraan di Glasgow, memiliki 230 delegasi terdaftar.

Jadi, siapa yang dianggap sebagai pelobi bahan bakar fosil?

Global Witness, Corporate Accountability, dan lain-lain yang telah melakukan analisis mendefinisikan pelobi bahan bakar fosil sebagai seseorang yang merupakan bagian dari delegasi asosiasi perdagangan atau anggota kelompok yang mewakili kepentingan perusahaan minyak dan gas. 

Secara keseluruhan, mereka mengidentifikasi 503 orang yang dipekerjakan oleh atau terkait dengan kepentingan ini di pertemuan puncak.

Mereka juga menemukan, bahwa pelobi bahan bakar fosil adalah anggota dari 27 delegasi negara, termasuk Kanada dan Rusia. Lobi bahan bakar fosil di COP26 lebih besar dari total gabungan delapan delegasi dari negara-negara yang paling parah terkena dampak perubahan iklim dalam 20 tahun terakhir.

Lebih dari 100 perusahaan bahan bakar fosil diwakili di COP. Sebanyak 30 asosiasi perdagangan dan organisasi keanggotaan juga hadir. Pelobi bahan bakar fosil mengerdilkan konstituen pribumi resmi UNFCCC sekitar dua banding satu.

Kelompok terbesar

Salah satu kelompok terbesar yang mereka identifikasi adalah International Emissions Trading Association (IETA) dengan 103 delegasi yang hadir, termasuk tiga orang dari perusahaan minyak dan gas BP.

Menurut Global Witness, IETA didukung oleh banyak perusahaan minyak besar yang mempromosikan penyeimbangan dan perdagangan karbon sebagai cara yang memungkinkan mereka untuk terus mengekstraksi minyak dan gas.

"Ini adalah asosiasi yang memiliki sejumlah besar perusahaan bahan bakar fosil sebagai anggotanya. Agendanya didorong oleh perusahaan bahan bakar fosil dan melayani kepentingan perusahaan bahan bakar fosil," kata Worthy.

Related Topics

KTT COP26COP26

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers