Jakarta, FORTUNE - Langkah adopsi pohon bukan sekadar tren, tetapi menjadi keharusan seiring meluasnya dampak krisis iklim yang diakibatkan oleh kerusakan hutan dan lingkungan. Taj hanya itu, pohon juga berperan menjadi penopang kualitas udara dan penyerapan karbon.
Upaya memelihara hutan lewat adopsi pohon dijembatani Jejak.in, salah satunya dengan program penanaman dan adopsi pohon di hutan purba, Hutan Ranjuri Desa Beka, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Platform yang mulai beroperasi sejak akhir 2018 ini memanfaatkan teknologi AI dan IoT guna membantu dunia usaha untuk terlibat dalam penurunan laju perubahan iklim.
Chief of Sustainability and Climate Change Jejak.in, Haris Iskandar, menyebutkan program penanaman dan adopsi pohon di Hutan Ranjuri Desa Beka, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dapat membuka lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian masyarakat.
"Harapannya adalah bagaimana segitiga berkelanjutan yakni ekosistem lingkungan hidup yang terjaga dengan tetap menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar yang mana ada manfaat bagi masyarakat dengan menjaga hutan dan secara sosial diharapkan ada perbaikan," ujarnya dalam kegiatan Telusur Hutan Ranjuri, rangkaian Festival Lestari 5 yang diadakan oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) di Kabupaten Sigi, Sabtu (24/6).
Haris menjelaskan, dalam program penanaman pohon, pihaknya ikut mendorong masyarakat untuk melakukan pembibitan.
"Kalau hal ini bisa dikelola masyarakat sendiri, maka uang untuk membeli bibit bisa masuk ke desa, sehingga perekonomian di daerah tersebut dapat berputar," ujarnya.
Kolaborasi untuk adopsi pohon
Dalam program adopsi pohon, Jejak.in bermitra dengan Gojek yang mengumpulkan dana individu dari pelanggan Gojek melalui program GoGreener dan GoGreener Pohon Kolektif.
Untuk ikut mengadopsi satu pohon, pelanggan dapat mengaktifkan fitur ekstra Pohon Kolektif GoGreener di platform Gojek. Pelanggan GoRide bisa berdonasi Rp1.000 dan Rp2.000 untuk pelanggan GoCar. Selanjutnya, bisa memilih lokasi untuk adopsi pohon yang salah satunya Hutan Ranjuri.
"Harapannya, kita bisa berkolaborasi dengan pelanggan-pelanggan Gojek yang memiliki keterikatan dengan Hutan Ranjuri," kata Haris.
Nantinya dana yang terkumpul dari program ini, akan kembali digunakan untuk pengelolaan hutan yang lebih baik. Misalnya, operasional petugas patroli, pos keamanan, program-program pendukung, membantu UMKM sekitar dan pembuatan papan informasi mengenai Hutan Ranjuri.
Haris mengatakan, program ini berjalan tak hanya di Sulawesi Tengah tetapi meluas di berbagai wilayah Indonesia. Per 26 Juni sudah ada lebih dari 861 ribu irang bergabung dengan program ini.
"Ada sekitar tiga ribu pohon dan penanaman dua juta lebih bibit yang diinisiasi lewat GoGreener dan GoGreener Kolektif," katanya.
Tak hanya dengan Gojek, Jejak.in juga bekerja sama dengan Telkomsel penanaman sebanyak 15.060 pohon bakau (mangrove) serta terlibat dengan berbagai perusahaan untuk menghitung jejak karbon yang dihasilkan aktivitas bisnis dan operasional perusahaan.