Nama Halte TransJakarta Resmi Berubah, Ini Daftarnya

Cek daftar nama halte TransJakarta terbaru 2024.

Nama Halte TransJakarta Resmi Berubah, Ini Daftarnya
ilustrasi bus transjakarta (wikipedia.org/Tni fans111)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Mengawali 2024, nama halte TransJakarta resmi diubah. PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) melakukan penyesuaian di beberapa nama halte. Hal tersebut dilakukan pihak Transjakarta untuk menetralisasi nama halte. Beberapa nama halte yang memiliki unsur angka 1, 2 dan 3 turut berubah. 

"Jadi penyesuaian nama halte bagian dari netralisasi nama halte-halte TransJakarta. Kan sebelumnya ada nama halte yang bersifat komersial. Jadi sekarang dinetralkan," kata Kepala Departemen Humas dan CSR TransJakarta, Wibowo, mengutip ANTARA pada Jumat (12/1).

Berikut ini penyesuaian nama halte TransJakarta terbaru 2024, cek daftarnya agar perjalanan Anda berjalan lancar.

Nama halte TransJakarta terbaru membuka peluang bisnis

Koridor 1

  • Karet Sudirman menjadi Karet
  • Dukuh Atas 1 menjadi Dukuh Atas
  • Bank Indonesia menjadi Kebon Sirih
  • Monas menjadi Monumen Nasional
  • Olimo menjadi Taman Sari
  • Kali Besar Barat menjadi Kali Besar
  • Museum Fatahillah menjadi Museum Sejarah Jakarta 

Koridor 2

  • Pulogadung 1 menjadi Pulo Gadung
  • ASMI menjadi Perintis Kemerdekaan
  • Cempaka Timur menjadi Cempaka Mas
  • RS Islam menjadi Sumur Batu
  • Cempaka Tengah menjadi Cempaka Baru
  • Ps. Cempaka Putih menjadi Pasar Cempaka Putih
  • Senen menjadi Pasar Senen
  • Atrium menjadi Senen Raya
  • Deplu menjadi Pejambon
  • Gambir 1 menjadi Gambir
  • Monas menjadi Monumen Nasional

Koridor 3

  • Dispenda Samsat Barat menjadi Pulo Nangka
  • Indosiar menjadi Damai
  • Grogol 1 menjadi Grogol
  • RS Sumber Waras menjadi Roxy
  • Monas menjadi Monumen Nasional 

Koridor 4

  • Pulogadung 2 menjadi Pulo Gadung
  • Ps. Pulogadung menjadi Pasar Pulo Gadung
  • Tu Gas menjadi Pemuda Merdeka
  • Sunan Giri menjadi Kayu Jati
  • UNJ menjadi Rawamangun
  • Pramuka BPKP menjadi Simpang Pramuka
  • Pramuka LIA menjadi Pramuka Sari
  • Matraman 2 menjadi Flyover Pramuka
  • Dukuh Atas 2 menjadi Galunggung

Koridor 5

  • Gunung Sahari Mangga Dua menjadi Gunung Sahari
  • Budi Utomo menjadi Lapangan Banteng
  • Salemba UI menjadi Salemba
  • Salemba Carolus menjadi Paseban
  • Matraman 1 menjadi Matraman
  • Slamet Riyadi menjadi Kesatrian
  • Pasar Jatinegara menjadi Bali Mester
  • Jatinegara RS Premier menjadi Jatinegara 

Koridor 6

  • Departemen Pertanian menjadi Simpang Ragunan
  • SMKN 57 menjadi Jati Barat
  • Imigrasi menjadi Warung Buncit
  • Kuningan Timur menjadi Underpass Kuningan
  • Departemen Kesehatan menjadi Kuningan
  • GOR Soemantri menjadi Rasuna Said
  • Setiabudi Utara menjadi Setiabudi
  • Latuharhary menajdi Flyover Kuningan
  • Dukuh Atas 2 menjadi Galunggung

Bowo berharap bahwa dengan mengubah nama halte menjadi lebih netral, TransJakarta dapat menghasilkan pendapatan tambahan melalui hak penamaan (naming rights) untuk halte tersebut.

Sebelumnya, Direktur Pelayanan dan Pengembangan TransJakarta, Lies Permana Lestari mengatakan TransJakarta menggencarkan penjualan hak naming rights untuk menambah pendapatan di luar penjualan tiket (non-farebox).

"Kami membuka kesempatan bagi pengusaha khususnya pengusaha retail untuk bisa bekerjasama dengan TransJakarta," katanya.

Lies mengungkapkan bahwa peluang kerja sama ini terbuka seiring dengan selesainya revitalisasi halte, yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh mitra untuk mempromosikan produk (branding).

Menurut Lies, penumpang harian TransJakarta mencapai 900 ribu, yang dapat memberikan peningkatan eksposur terhadap perusahaan mitra bisnis. Sementara itu, potensi naming rights mencakup penguatan reputasi perusahaan di tingkat global, pendorong inovasi, dan meningkatkan visibilitas perusahaan, sekaligus memberikan dukungan kepada layanan transportasi publik.

"Ada dua penempatan naming rights di halte yakni peletakan logo pada sisi kiri dan kanan halte, kedua lewat voice over (pengisi suara) saat bus TransJakarta melaju dari halte ke halte," ujarnya.

Nama halte TransJakarta terbaru jelas membuka peluang bisnis dan pemasukan. Selain menawarkan hak penamaan, TransJakarta juga menyediakan area ritel di halte untuk pelaku usaha yang ingin membuka gerai penjualan makanan dan minuman.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024