Presidensi G-20 Resmi Dibuka, Diprediksi Ada 33 Ribu Lapangan Kerja

Tema Presidensi G-20: "Recover Together, Recover Stronger".

Presidensi G-20 Resmi Dibuka, Diprediksi Ada 33 Ribu Lapangan Kerja
Presiden Jokowi dalam OPENING CEREMONY PRESIDENSI G20 INDONESIA/YouTube perekonomian RI
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indonesia resmi membuka Presidensi Group of Twenty (G20) bertema "Recover Together, Recover Stronger" dengan menggelar Opening Ceremony di Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (1/12).

Dalam sambutannya secara virtual, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar Presidensi G20 Indonesia tidak sebatas seremonial belaka.

“Indonesia mendorong negara-negara G20 untuk melakukan aksi-aksi nyata. Indonesia siap berkolaborasi dan menggalang kekuatan sehingga masyarakat dunia dapat merasakan dampak positif dari kerja sama ini. Indonesia juga harus menghasilkan terobosan-terobosan besar dari forum G20,” kata Jokowi.

Ia melanjutkan, Presidensi G20 Indonesia merupakan kesempatan bagi negara untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi global, dengan partisipasi aktif membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan berkelanjutan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Potensi lapangan kerja baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, Indonesia memiliki banyak keuntungan dari Presidensi G20. Forum ini memiliki pengaruh besar karena seluruh anggotanya merepresentasikan lebih dari dua pertiga penduduk dunia, 79 persen perdagangan global, 80 persen PDB dunia, dan 80 persen investasi global. 

Forum G20 lahir sebagai jawaban atas krisis global tahun 1999, dan kemudian menguat kembali perannya dalam mengatasi dampak krisis tahun 2008. Dengan lebih dari 150 pertemuan yang akan digelar di 19 kota dan sekitar 18.000 lebih delegasi yang akan hadir, Presidensi Indonesia diprediksi membantu penciptaan sekitar 33.000 lapangan kerja, meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun, meningkatkan PDB nasional sebesar Rp7,4 triliun, dengan manfaat total 1,5 hingga 2 kali lebih besar dari penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB pada 2018 lalu di Bali.

Menteri Airlangga juga mengatakan, pada Presidensi Indonesia pada forum G20 akan berfokus pada tiga topik utama.

3 fokus utama Presidensi G20

Pertama adalah sistem kesehatan global yang perlu diperkuat secara seimbang, sehingga mampu mendorong peningkatan kapasitas negara berkembang dalam upaya memproduksi vaksin Covid-19 secara mandiri. 

Kedua, transformasi ekonomi dan digitalisasi di mana teknologi menjadi enabler, khususnya bagi penguatan kapasitas UMKM agar mampu bertahan dari krisis. 

Kemudian yang terakhir adalah transisi energi yang menekankan pada isu pembangunan ekonomi rendah karbon serta ketersediaan technology basket. Ketiga topik tersebut menopang tema besar “Recover Together, Recover Stronger”.

”Karena itu, untuk mengimplementasikan secara konkret ketiga topik utama Presidensi G20 Indonesia, saya melihat ada empat aspek penting yang harus digarisbawahi,” ujar Menteri Airlangga Hartarto dalam sambutannya dalam webinar Kementerian Luar Negeri bertajuk ”Manfaat Keketuaan Indonesia di G20 bagi Sektor Usaha dan Bisnis di Indonesia”, Selasa (30/11).

Mengupayakan langkah konkret dan inovatif

Menko Airlangga menyampaikan poin penting untuk mendukung kerja sama lintas batas dan mengupayakan langkah inovatif dalam Presidensi G20.

”Pertama, kita perlu menarik investasi untuk mendukung leapfrog productivity. Kedua, membangun domestic demand dan memperkuat ekspor melalui peningkatan kualitas produk dan membangun ekosistem yang berkelanjutan bagi UMKM. Ketiga, meningkatkan kapasitas SDM agar siap menghadapi tantangan masa depan. Dan keempat, mengakselerasi adopsi ESG (environment, social, and good governance), di mana upaya dekarbonisasi usaha dan peningkatan investasi di sektor usaha yang ramah lingkungan menjadi kunci,” ujar Menko Airlangga. 

Tak hanya itu, sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah juga penting dalam mengupayakan masa depan bisnis yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Di sinilah letak keterlibatan strategis dari Business 20 (B20) yang dimotori oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) untuk secara konkret mewujudkan kerja sama B-to-B dengan memanfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia ini.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina