Potensi Transaksi Produk Indonesia Rp151 M di Ambiente 2023

Pembeli datang dari Belanda, Prancis, Italia, dan sebagainya

Potensi Transaksi Produk Indonesia Rp151 M di Ambiente 2023
Ilustrasi pameran Ambiente di Frankfurt, Jerman/Dok. ambiente.messefrankfurt.com
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Semakin banyak produk Indonesia dikenal dan diminati di pasar global. Dalam pameran Ambiente Jerman 2023 pada 3-7 Februari 2023, produk Indonesia berhasil meraup potensi transaksi hingga Rp151 miliar.

"Para buyer berasal dari Belanda, Prancis, Denmark, Italia, Amerika Serikat, Korea, Mesir, Maroko, dan India," ujar Atase Perdagangan Berlin Bayu Wicaksono.

Pameran Ambiente Jerman 2023 diikuti tak kurang dari 3.600 perusahaan dari seluruh dunia. Indonesia mengirim peserta terbanyak, yakni 72 perusahaan.  

Ambiente merupakan pameran yang memamerkan kelompok produk kerajinan kayu dan perkakas rumah tangga atau produk dengan HS 44,94,57,63,69, dan 70. Produk yang dipamerkan mencakup perkakas dapur, peralatan dari kaca/gelas, keramik, kerajinan kayu, furnitur ringan, dan dekorasi rumah.  Pameran ini kembali dilaksanakan pada 2023, setelah vakum pada 2021 dan 2023.


 

Penandatanganan kontrak dagang

Bayu menyampaikan, pada hari kedua pameran, KBRI Berlin menyaksikan penandatanganan kontrak dagang oleh perusahaan Indonesia Art Classic untuk produk lampu hias.

Selain itu, beberapa perusahaan lainnya di luar Paviliun Indonesia yang mendapat potensi transaksi dagang, yaitu PT Inspira Furnexindo untuk produk wooden cutting board, dan CV Nuansa Kayu Bekas untuk produk outdoor wooden furniture, dengan total keseluruhan transaksi sebesar Rp6,6 miliar.

"Yang lebih menggembirakan, seluruh peserta Paviliun Indonesia memamerkan produk kerajinan dan dekorasi rumah dari kayu olahan telah memiliki sertifikat Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT) Indonesian Legal Wood," ujarnya.

Partisipasi perusahaan Indonesia tersebut juga yang terbanyak di ASEAN. Jumlah terbanyak dari ASEAN berikutnya, yaitu Filipina dengan 35 perusahaan, Vietnam (35 perusahaan), Thailand (34 perusahaan), Singapura (4 perusahaan), dan Malaysia (4 perusahaan).

Pada pameran ini, Paviliun Indonesia menampilkan 11 perusahaan. Sementara, 61 perusahaan Indonesia lainnya tersebar di aula 10, 11, dan 8.

Selain Atdag Berlin, pembukaan Pavilion Indonesia turut dihadiri Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, Direktur Industri Kecil Menengah Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Kementerian Perindustrian Ni Nyoman Ambareny, Konsul Jenderal RI di Frankfurt Acep Somantri; dan Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg Eka Sumarwanto.

Bayu menambahkan, mayoritas peserta juga memanfaatkan Ambiente untuk memperkuat jejaring dengan mitra lama, khususnya setelah dua tahun penundaan Ambiente akibat pandemi. 

"Peserta memanfaatkan pameran sebagai ajang jejaring awal jelang Indonesia International Furniture Expo (IFEX) yang akan digelar 9 sampai 12 Maret 2023 di Jakarta," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina