Jakarta, FORTUNE - Sepanjang tahun 2024, TikTok telah menyalurkan kredit iklan sebesar US$940.000 atau setara Rp14,8 miliar mendukung pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Program ini merupakan bagian dari inisiatif #MajuBarengTikTok, yang bertujuan membantu UMKM memperluas jangkauan bisnisnya melalui strategi pemasaran digital.
Menjelang Ramadan, TikTok kembali mengadakan program pelatihan bisnis gratis bertajuk "Ramadan Bareng TikTok". Sebanyak 600 peserta UMKM akan mengikuti sesi pelatihan yang mencakup strategi pemasaran digital, pembuatan konten kreatif, serta berbagi pengalaman dari pelaku usaha yang sukses memanfaatkan TikTok saat Ramadan tahun sebelumnya.
Marshiella Pandji, Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia, mengatakan melalui Ramadan Bareng TikTok, diharapkan pelaku UMKM dapat memahami tren konsumen dan menyusun strategi pemasaran digital yang lebih efektif. Setelah mengikuti sesi pembekalan, para pelaku usaha diharapkan dapat memanfaatkan ekosistem TikTok dalam menyusun kampanye kreatif, mulai dari membangun brand awareness hingga menjaga loyalitas pelanggan yang mereka ingin jangkau.
"Kami juga berharap, program ini dapat mempercepat digitalisasi UMKM untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong 50 persen UMKM bertransformasi digital pada 2025," ungkap Marshiella, dalam keterangannya (12/2).
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2021, program ini telah melatih lebih dari 8.000 UMKM di Indonesia, membantu mereka mengembangkan bisnis dan meraih pasar yang lebih luas. Beberapa UMKM yang turut serta dalam program ini antara lain Beeru, produsen alternatif pengganti gula, serta Apelicious, bisnis keripik buah dan sayur asal Malang.
Strategi konten TikTok menyambut Ramadan
Ramadan menjadi salah satu momen krusial bagi UMKM untuk meningkatkan penjualan. Berdasarkan studi TikTok bersama Toluna, Ramadan tahun lalu mencatat hampir satu juta video baru yang diunggah di platform ini, dengan 45 persen pengguna menghabiskan lebih banyak waktu di TikTok dibanding bulan lainnya. Banyak di antara mereka yang terdorong untuk membeli produk setelah melihat konten yang menarik.
UMKM dapat mengoptimalkan momen Ramadan dengan beberapa strategi berikut:
-
Mengadopsi Konsep "Shoppertainment"
TikTok memungkinkan pelaku usaha menggabungkan hiburan dengan promosi produk. UMKM bisa membuat video kreatif seperti tantangan (challenge), tutorial, atau sketsa humor yang secara tidak langsung memperkenalkan produk mereka kepada calon pelanggan. -
Memanfaatkan Live Streaming
Fitur siaran langsung di TikTok dapat membantu UMKM meningkatkan penjualan secara real-time. Dengan melakukan sesi live shopping, penjual bisa mendemonstrasikan produk, menjawab pertanyaan pelanggan, dan menawarkan promo eksklusif yang hanya berlaku saat siaran berlangsung. -
Berkolaborasi dengan KOL dan Influencer
Kerja sama dengan Key Opinion Leader (KOL) dan micro-influencer yang memiliki audiens spesifik dapat membantu meningkatkan visibilitas produk. Pengguna cenderung lebih percaya pada rekomendasi dari kreator yang mereka ikuti dibandingkan iklan biasa. -
Menggunakan Fitur Iklan TikTok
UMKM dapat memanfaatkan berbagai format iklan TikTok, seperti In-Feed Ads dan Branded Hashtag Challenge, untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Dengan strategi periklanan yang tepat, pelaku usaha bisa meningkatkan keterlibatan pengguna dan konversi penjualan. -
Membuat Konten Bertema Ramadan
Konten yang berkaitan dengan Ramadan, seperti rekomendasi menu sahur, inspirasi busana Lebaran, atau tips belanja hemat, cenderung mendapatkan lebih banyak perhatian dari pengguna selama bulan puasa. -
Menawarkan Promo Spesial Ramadan
Diskon khusus, bundling produk, dan flash sale dapat meningkatkan daya tarik pembeli. UMKM juga dapat memanfaatkan fitur TikTok Shop untuk menjangkau pelanggan dengan lebih efektif. -
Mengikuti Tren Hashtag di TikTok
Menggunakan hashtag yang sedang tren dapat meningkatkan eksposur konten. UMKM bisa ikut serta dalam tantangan viral atau membuat konten kreatif yang sesuai dengan tren Ramadan untuk memperluas jangkauan audiens.
Kesuksesan strategi ini telah dibuktikan oleh UMKM seperti Beeru dan Apelicious. Dengan mengikuti kampanye Ramadan di TikTok dan menyesuaikan strategi pemasarannya, Beeru berhasil meningkatkan penjualan hingga tiga kali lipat selama Ramadan 2024. Apelicious, yang beralih ke platform digital setelah menghadapi tantangan di toko offline, juga mencatat lonjakan penjualan sebesar 40 persen dibandingkan 30 hari sebelum Ramadan.