Jakarta, FORTUNE - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) asal Jambi berhasil melakukan ekspor perdana komoditas buah pinang menuju Bangladesh. Pinang-pinang tersebut merupakan hasil produk UMKM masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
"PT Batanghari Nusantara Indonesia telah melakukan ekspor perdana komoditas buah pinang sebanyak 72 ton melalui Pelabuhan Talang Duku Jambi menuju Bangladesh," kata Plh. Kepala Kantor Bea Cukai Jambi, Esther Ewita Ria Simanjuntak dalam keterangannya, dikutip Selasa (13/12).
Esther menambahkan, pinang ini merupakan komoditas Jambi yang menempati urutan kedelapan tertinggi ekspor. "Ini nilainya sampai dengan Oktober itu US$67,98 juta. Jadi, sangat mendukung perekonomian di Provinsi Jambi," katanya.
Sementara itu, Badan Karantina Pertanian Provinsi Jambi N. Prayatno Ginting mengatakan, pinang produk umum masyarakat Provinsi Jambi yang banyak ditemui di wilayah pesisir.
"Masyarakat kita ini sudah pada umumnya nenek-nenek moyang kita itu sudah menanam pinang. Jadi berbicara pinang sudah baik di masyarakat. Hanya bagaimana pasarnya ke dalam domestik atau di luar negeri," katanya.
Upaya peningkatan ekspor daerah
Esther mengatakan, sebagai bentuk upaya nyata dalam peningkatan ekspor daerah, Bea Cukai Jambi berkoordinasi dengan instansi lainnya dalam memfasilitasi para pelaku UMKM agar dapat memasarkan produk unggulannya ke pasar internasional. Misalnya dengan pemberian asistensi dan pendampingan kepada UMKM melalui program Klinik Ekspor Bea Cukai Jambi.
Salah satu penerima manfaatnnya, kata dia, yakni PT Batanghari Nusantara Indonesia yang telah melaksanakan ekspor produk pertaniannya.
"Terlaksananya ekspor perdana tersebut merupakan hasil dari sinergi antarinstansi dalam mendukung dan memfasilitasi ekspor, sehingga pelaku usaha dapat memasarkan produknya hingga ke pasar internasional," ujarnya.
Ia berharap dengan terlaksananya ekspor perdana PT Batanghari Nusantara Indonesia dapat memacu para pelaku UMKM lainnya untuk dapat meningkatkan kualitas produk potensial ekspor dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui percepatan ekspor daerah, khususnya di Provinsi Jambi.
Untuk diketahui, pasar biji pinang dari Indonesia cukup luas meliputi negara India, Bangladesh, Iran, Afganistan, Cina, dan Myanmar. Presiden Joko Widodo mengatakan, pinang biji adalah komoditas yang dibutuhkan di sejumlah negara dan Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi penghasil pinang di Indonesia.
“Di seluruh Tanah Air ada 152 ribu hektare lahan kita yang ditanami pohon pinang, dan 22 ribu hektarenya berada di Provinsi Jambi. Ini adalah sebuah komoditas ekspor yang banyak dibutuhkan di Thailand, Iran, India, China, Pakistan, dan kita harapkan ini nanti akan menjadi sebuah komoditas ekspor dalam jumlah yang besar,” katanya, mengutip laman setkab.go.id, Selasa (13/12).
Adapun pada tahun 2021 ekspor pinang biji di seluruh Tanah Air mencapai lebih dari Rp5 triliun. Jumlah tersebut merupakan angka yang sangat besar dan memberikan pendapatan yang sangat baik bagi para petani.
"Kita harapkan ini akan menjadi salah satu juga komoditas unggulan kita kalau kita kelola dengan manajemen modern, manajemen yang lebih baik," katanya.
Dari total nilai tersebut, ekspor pinang Jambi pada tahun 2021 sebanyak 73.716 ton dengan nilai mencapai Rp2,039 triliun. Selama tahun 2021–2022, Kementerian Pertanian juga mencatat sebanyak 60 perusahaan melakukan ekspor buah pinang melalui Jambi.