Buntut Kelangkaan Chip, Toyota Batasi Pesanan Lexus di Jepang

Produksi mobil mewah Toyota membutuhkan banyak semikonduktor

Buntut Kelangkaan Chip, Toyota Batasi Pesanan Lexus di Jepang
Lexus LX 600/Dok. Lexus
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Raksasa otomotif, Toyota Motor Corporation akan membatasi pemesanan mobil mewah, yakni Lexus di Jepang. Hal ini disebabkan kelangkaan komponen, termasuk semikonduktor kendaraan yang diperkirakan akan berlanjut pada 2023.

Dilansir dari Nikkei Asia, perusahaan telah menetapkan batas jumlah pesanan yang dialokasikan ke setiap dealer.

Sebuah sistem untuk berbagi informasi tentang tanggal pengiriman hingga dua tahun sebelumnya dengan dealer akan dipasang pada musim semi ini untuk memastikan pengiriman pesanan tetap stabil. Pembatasan pesanan dapat menyebabkan perusahaan kehilangan peluang penjualan, sehingga harus segera membangun kembali jaringan pasokan.

Jarang ada produsen mobil yang membatasi pesanan untuk berbagai model mobil. Namun, Toyota telah menetapkan batas pemesanan untuk sembilan model di bawah merek Lexus di Jepang. Menurut dealer, angka pembatasannya akan bervariasi, dan setelah terjual habis, tidak ada lagi pesanan yang dapat diambil. Misalnya, UX multipurpose SUV yang populer yang hanya dialokasikan beberapa lusin unit per dealer. Jumlahnya bervariasi tergantung ukuran dealer.

Mengenai perkiraan waktu pengiriman kendaraan Lexus, perusahaan tidak memberikan rincian untuk sebagian besar model, kecuali yang pesanannya telah ditangguhkan.

Lama pembatasan

Salah satu dealer mengatakan, banyak model "akan memakan waktu setidaknya enam bulan, tetapi bisa lebih lama." Di sisi lain, model lain merek Toyota  seperti Corolla tidak mengalami pembatasan pesanan. Toyota menunjukkan perkiraan waktu pengiriman dari pabrik 22 dari 37 model.

Keterlambatan pengiriman karena kekurangan suku cadang lebih banyak terjadi pada produksi mobil mewah yang menggunakan banyak semikonduktor. Model Lexus menggunakan lebih dari 1.000 komponen, beberapa kali lebih banyak dibandingkan model Toyota. Terdapat kekurangan chip untuk berbagai aplikasi termasuk kunci remote control untuk mengunci kendaraan dan semikonduktor untuk perlengkapan audio.

Toyota juga akan memperkuat penanggulangan pengiriman dalam hal sistem. Sistem ini diperkenalkan pada musim semi dan disebut akan membuat tanggal pengiriman menjadi jelas untuk semua model pada akhir tahun. Hingga saat ini, pelanggan baru bisa menerima tanggal pengiriman yang akurat setelah prosedur pembuatan kendaraan pesanan dikonfirmasi.

Efek lockdown Cina

Karena kekurangan suku cadang dan lockdown di Cina, Toyota beberapa kali menurunkan rencana produksinya. Pada November lalu misalnya, perusahaan memangkas rencana produksi per Maret 2023 sebanyak 500.000 unit, dari yang semula direncanakan memproduksi 9,7 juta kendaraan.

Keterlambatan pengiriman di pasar domestik dialami Toyota, yang mengakibatkan penjualan dari Januari hingga November 2022 turun 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini berbeda dengan penjualan di pasar luar negeri yang naik 2 persen.

Ini karena Jepang merupakan pasar di mana kendaraan kelas atas yang membutuhkan banyak semikonduktor terjual lebih baik. Toyota akan mengambil langkah-langkah seperti peningkatan produksi dalam negeri Januari hingga Maret 2023 serta mengalihkan kendaraan yang ditujukan untuk ekspor ke pasar domestik.

Toyota belum mengungkapkan volume produksi mobil Lexus, tetapi sebagian besar dibuat di pabrik domestik dan keuntungan per kendaraan sekitar 1,5 juta yen, sekitar dua kali lebih menguntungkan dari merek Toyota lainnya seperti Corolla. Perusahaan akan mencari pasokan semikonduktor di bawah kontrak jangka panjang dalam grup untuk menghindari masalah pasokan lebih lanjut.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya