Jakarta, FORTUNE - Emiten rumah barang konsumsi, PT Unilever Indonesia (Tbk) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang hampir menyentuh level Rp16.000.
Direktur Keuangan UNVR, Vivek Agarwal mengatakan, pelemahan nilai tukar kemungkinan belum akan memberikan eksposur langsung. Pasalnya, pembelian dari impor dalam dolar AS masih dapat diimbangi dari ekspor. Namun, ada beberapa metode khusus dalam mengantisipasi tantangan forex.
“Termasuk di antaranya menyepakati nilai tukar dengan para pemasok,” katanya dalam paparan publik virtual, Kamis (26/10).
Meski begitu, perseroan akan terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah terhadap AS. Melansir data Bloomberg, pada perdagangan kemarin, Rabu (25/10) rupiah ditutup pada level Rp15.870 per dollar AS. Angka ini turun 21 poin (0,13 persen) dibandingkan sebelumnya Rp15.849 per dollar AS
Kinerja Solid
Pada kuartal III 2023, Unilever mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp10,2 triliun,dengan pertumbuhan penjualan domestik sebesar 3,3 persen dan volume domestik tumbuh sebesar 4,3 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.
Margin kotor pada kuartal III meningkat 483 basis points (bps) dibandingkan periode yang sa,a tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih sebesar naik cukup signifikan 21,0 persen secara tahunan dengan torehan sebesar Rp1,4 triliun.
Ira Noviarti, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. mengatakan bisnis Unilever menunjukan kemajuan signifikan sebagai buah dari fokus yang konsisten dalam memperkuat fundamental. “Hasilnya, kami berhasil meningkatkan volume share dalam tiga kuartal terakhir,” katanya.
Perseroan berkomitmen terus menjalankan lima prioritas strategis untuk pertumbuhan jangka panjang, diantaranya dengan memperkuat dan membuka potensi penuh dari merek-merek inti melalui inovasi yang berdampak dipadukan dengan komunikasi yang lebih menarik; program pengembangan pasar untuk meraih pengguna baru dan meningkatkan konsumsi; serta berinvestasi media pada level yang tepat.
Kontribusi kategori produk
Kategori Home dan Personal Care mencatat pertumbuhan penjualan domestik sebesar 1,8 persen, didorong oleh pertumbuhan volume sebesar 3,6 persen, hal ini tercapai salah satunya berkat inovasi merek Pepsodent melalui peluncuran kembali Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang yang menawarkan klaim keunggulan 10 kali lebih kuat dalam memperkuat gigi.
Pada kategori Food dan Refreshment, UNVR mencatat penjualan domestik yang kuat dengan pertumbuhan sebesar 6,1 persen, terdorong oleh peningkatan volume sebesar 5,7 persen.
Pada unit bisnis Nutrition, merek-merek inti kami tengah berfokus pada program pengembangan pasar, salah satunya Royco dan Bango.
“Hasil kuartal ketiga kami menunjukkan bahwa kami bergerak ke arah yang tepat menuju pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Dengan margin kotor yang kuat, didorong oleh program efisiensi, kami dapat meningkatkan investasi merek-merek kami dan aktivitas pengembangan pasar, sehingga menghasilkan pertumbuhan yang kompetitif,” kata Ira.