Air Baku Sudah Mengalir di IKN dan Bisa Langsung Diminum

Dapat dimanfaatkan dalam beberapa hari ke depan.

Air Baku Sudah Mengalir di IKN dan Bisa Langsung Diminum
Prosesi penyatuan tanah dan air di IKN Nusantara, Senin (14/3). (tangkapan layar YouTube Setpres)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Kementerian PUPR menyelesaikan fasilitas pengolahan air minum di IKN, Kalimantan Timur
  • Air baku sudah mengalir ke IKN dan siap diminum langsung, sesuai pernyataan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
  • Tes pengaliran air dari IPA Sepaku ke reservoir induk IKN Nusantara dilakukan untuk memastikan kualitas air minum memenuhi standar kesehatan

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah berhasil menyelesaikan fasilitas pengolahan air minum di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Dengan demikian, air baku kini sudah mengalir ke IKN dan siap untuk langsung diminum.

Menteri PUPR sekaligus Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, mengungkap informasi ini saat meninjau langsung fasilitas tersebut.

"Air yang tersedia ini adalah air minum, bukan hanya air bersih. Air dari keran di apartemen dan rumah di IKN dapat langsung diminum. Kami terus memantau kualitas air sebelum masuk ke reservoir. Harapannya, air minum ini dapat segera dimanfaatkan dalam beberapa hari ke depan," kata Basuki dalam keterangan resminya yang dikutip Rabu (24/7).

Dalam kunjungan tersebut, Basuki ditemani oleh Wamen ATR/BPN selaku Wakil Kepala OIKN, Raja Juli Antoni. Mereka mengikuti langsung tes pengaliran air dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Sepaku ke reservoir induk IKN Nusantara di titik tertinggi.

Tes pengaliran ini berlangsung dari Sabtu (20/7) hingga Senin dini hari (22/7) dan merupakan bagian penting dari pengoperasian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku untuk memenuhi kebutuhan air minum di IKN.

Setelah tes pengaliran ini berhasil, Basuki menambahkan sistem dan jaringan air akan dikuras dan kualitas air dalam jaringan perpipaan akan dipantau ketat untuk memastikan air minum yang dihasilkan memenuhi standar kesehatan.

Diharapkan, pada akhir Juli ini SPAM Sepaku bisa beroperasi penuh melayani berbagai fasilitas di IKN.

Sistem penyediaan air minum di IKN

SPAM Sepaku terdiri dari IPA berkapasitas 300 liter per detik, pipa transmisi sepanjang 16 kilometer, reservoir, dan pipa distribusi sepanjang 22 kilometer.

Tahap pertama dari SPAM Sepaku akan melayani kantor dan Istana Presiden, Kemensetneg, Paspampres, kompleks Kemenko 1,2,3, dan 4, Amphitheater, Galeri, Service Area, Hunian ASN, Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM), serta fasilitas umum lainnya seperti hotel, sekolah, pertokoan, dan rumah sakit.

Secara teknis, air baku akan dipompa oleh unit intake menuju IPA.

Proses pengolahan dimulai dari unit aerasi untuk meningkatkan oksigen terlarut dalam air baku, dilanjutkan dengan unit koagulasi-flokulasi-sedimentasi (KFS), filtrasi, ozonisasi, dan Granular Activated Carbon (GAC).

Air yang sudah memenuhi kualitas air minum kemudian ditampung pada sumur bening atau clearwell dan dipompa ke reservoir induk melalui jaringan pipa transmisi sepanjang 16 kilometer.

Teknologi ozon sebagai teknologi hijau juga diterapkan di IPA Sepaku melalui tiga tahapan ozonisasi untuk sterilisasi, perlindungan terhadap mikroorganisme, penghilangan zat organik, dan perlindungan jaringan distribusi dari korosi dan kontaminasi.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil