Jakarta, FORTUNE - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan telah terjadi pemalsuan dokumen elektronik secara nasional terhadap akun Google Business pengusaha perhotelan yang tersebar di Indonesia.
Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani, mengatakan peristiwa ini terjadi sejak Minggu (11/8).
Dia mengatakan para pelaku itu melakukan pemalsuan data hotel, sehingga para konsumen melakukan transaksi bukan kepada pihak hotel, melainkan kepada pelaku penipuan.
“Peretasan pada akun bisnis Goolge dilakukan dengan mengganti nomor telpon dengan nomor WhatsApp (WA) dan termasuk mengganti nomor rekening bank serta informasi lainnya yang menyangkut reservasi kamar,” kata dia dalam keterangannya, Senin (12/8).
Hariyadi mengatakan peretasan terjadi di hotel-hotel yang terdapat di berbagai wilayah Indonesia, seperti Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan dan lain sebagainya.
Atas kejadian tersebut, PHRI belum bisa mengungkapkan total kerugian yang dialami anggotanya akibat kejadian ini mengingat proses pembayaran oleh konsumen langsung masuk ke rekening pelaku penipuan.
Konsumen hotel harus berhati-hati
Selain itu, Hariyadi meminta kepada manajemen hotel yang akun bisnisnya diretas juga memberikan informasi kepada publik melalui berbagai cara, salah satunya melalui media sosial dan website perusahaan agar konsumen berhati-hati dalam melakukan reservasi di hotel melalui akun bisnis Google.
Selain itu, PHRI merekomendasikan calon konsumen hotel untuk melakukan reservasi hotel dengan dua cara.
Pertama, langsung menghubungi kanal resmi hotel yang bersangkutan guna menghindar dari jebakan penipuan.
Kemudian yang kedua, pembayaran dilakukan melalui rekening resmi hotel.
“Untuk jelasnya, mohon agar dapat dikonfirmasi kembali nomor rekening melalui official channel hotel sebelum melakukan pembayaran,” kata Hariyadi.
PHRI juga berharap pihak Google dapat segera menindaklanjuti kejadian ini.