Ancaman El Nino Mengintai, Kementan Bentuk Gugus Tugas

El Nino menghantui pertanian dunia dan ketahanan pangan.

Ancaman El Nino Mengintai, Kementan Bentuk Gugus Tugas
Ilustrasi padi. (Pixabay/Evan199102)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Pertanian (Kementan) berencana akan membentuk gugus tugas dalam menghadapi cuaca ekstrem El Nino. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), El Nino kemungkinan akan mulai terjadi Juni mendatang dan kelak semakin intens pada Agustus.

“Kita semua harus duduk bersama untuk merumuskan semuanya, dimulai dari pemetaan wilayah, konsep kelembagaan, hingga rencana aksinya,” kata Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, dalam keterangannya, Senin (22/5).

Menurut Syahrul, gugus tugas berbasis wilayah penting untuk segera dibentuk karena setiap wilayah membutuhkan penanganan yang berbeda.

“Ada wilayah kategori hijau yang tidak terdampak sehingga produksinya tidak terganggu. Tapi ada juga wilayah kategori kuning dan merah yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Setiap pemerintah daerah harus jeli membaca kebutuhan wilayahnya,” ujarnya.

Air menjadi kebutuhan penting

Manajemen air untuk kebutuhan pertanian menjadi titik krusial dalam menghadapi El Nino. Setiap daerah diminta untuk menampung air sehingga pada saat El Nino terjadi, ketersediaannya untuk menanam dapat tercukupi.

Selain manajemen air, Syahrul meminta daerah untuk juga memerhatikan varietas yang digunakan. Untuk menghadapi El Nino, varietas yang disarankan adalah yang tahan kekeringan.

Sementara untuk pemupukan, daerah diharapkan dapat menerapkan metode pemupukan berimbang.

“Pengembangan pupuk organik harus dilakukan secara masif dengan tetap seimbang menggunakan pupuk kimia tidak lebih dari 50 persen,” kata Syahrul.

Dalam menghadapi El Nino, dia meminta semua jajaran Kementan dan pemerintah daerah bersiap untuk hal yang terburuk.

“Kita bersiap dengan mengambil prediksi terjelek, tapi jangan sampai melemahkan kita,” ujarnya.

El Nino ancam ketahanan pangan

Sejak akhir April 2023, istilah El Nino mulai populer dan menggeser La Nina. El Nino yang berpotensi menyebabkan kekeringan di Indonesia tentu menjadi momok bagi produksi pangan dalam negeri.

Fenomena El Nino yang dapat memengaruhi ketahanan pangan dunia turut digarisbawahi Bank Dunia. Food Security Update Bank Dunia pada 20 April 2023 menyebutkan, pola cuaca akibat El Nino dapat memperparah dampak cuaca ekstrem yang tengah terjadi.

Fenomena El Nino berpengaruh pada pergerakan temperatur dan pola curah hujan. Oleh sebab itu, para ahli mengimbau agar investasi untuk adaptasi dan mitigasi iklim demi mengurangi dampak cuaca ekstrem terhadap pertanian dunia dan ketahanan pangan kian ditingkatkan.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Prabowo Ingin Memastikan Danantara Sesuai Aturan yang Berlaku
Viral Pertamax Diduga Sebabkan Kerusakan Mesin, Pertamina Minta Maaf
Nike dan Adidas Kehilangan Dominasi di Sepatu Lari
Menteri Perindustrian RI Tolak Proposal Investasi Apple US$100 Juta
MR. DIY Indonesia IPO Desember, Harga Rp1.650–Rp1.870
Unilever Resmi Jual Bisnis Es Krim ke Magnum Rp7 Triliun