Jakarta, FORTUNE - Ketua Umum KADIN Indonesia periode 2021-2026, M. Arsjad Rasjid, dan Anindya Bakrie bertemu di kediaman Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada Jumat (27/9). Pertemuan ini menghasilkan sejumlah kesepakatan penting bagi masa depan Kadin.
Salah satu kesepakatan mengenai rencana Musyawarah Nasional (Munas) Kadin akan dilaksanakan setelah pelantikan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Arsjad Rasjid mengatakan, kesepakatan tersebut telah dibuat dalam bentuk tertulis dan ditandatangani di atas materai oleh kedua pihak.
"Satu kesepakatan yang tertulis dan bermaterai sudah ada. Kita menyepakati adanya Munas yang akan dilaksanakan setelah pelantikan Presiden," kata Arsjad saat ditemui di Jakarta, Jumat (4/10).
Munas akan mengikuti jadwal resmi dari pemerintah, di mana kehadiran Presiden telah menjadi tradisi penting dalam pelaksanaan Munas Kadin.
Dalam kesepakatan itu, Arsjad Rasjid juga mengungkapkan nantinya ia akan menempati posisi sebagai Ketua Dewan Pembina Kadin setelah Munas berlangsung. Sementara Anindya Bakrie didukung untuk menjadi Ketua Umum Kadin periode selanjutnya.
“Iya betul. Maksudnya bahwa ini kita memang menjaga kesatuan,” ujarnya.
Munas akan diserahkan kepada anggota Kadin
Meski begitu, Arsjad mengatakan keputusan akhir tetap berada di tangan para anggota Kadin yang memiliki hak suara. "Saya tidak punya vote. Yang punya vote adalah Kadin-kadin daerah serta anggota luar biasa," ujarnya.
Persiapan menuju Munas sudah mulai dilakukan, terutama dengan konvensi untuk anggota luar biasa Kadin yang terdiri dari 238 asosiasi dan himpunan. Arsjad menyebut, proses ini sudah dimulai dan akan berlangsung hingga perwakilan terpilih dari anggota luar biasa siap untuk mengikuti Munas.
"Konvensi ini sudah dimulai sejak kemarin, dan kami ingin memastikan semuanya siap saat Munas dilaksanakan nanti," ujarnya.
Terkait kepemimpinan Kadin saat ini, menurutnya hingga Munas dilaksanakan, tidak akan terdapat perubahan atau pergantian dalam struktur organisasi. Dia juga menekankan bahwa kesatuan Kadin merupakan hal penting, sehingga tidak ada kebingungan di kalangan dunia usaha terkait siapa yang memimpin organisasi.
"Sebelum Munas terjadi, belum ada perubahan. Jadi saat ini status saya sebagai Ketua Umum masih berlaku," ujarnya.
Arsjad juga menekankan bahwa kesatuan Kadin adalah hal yang paling penting, sehingga tidak ada kebingungan di kalangan dunia usaha terkait siapa yang memimpin organisasi tersebut.
Kesepakatan ini diharapkan dapat membawa Kadin menuju kepemimpinan yang solid dan memastikan stabilitas di kalangan dunia usaha, terutama menjelang Munas yang akan datang.
"Intinya, Kadin harus bersatu. Yang penting dunia usaha tidak bingung, dan pemangku kepentingan juga memahami dengan jelas arah kepemimpinan Kadin," kata Arsjad.