Banyak Gerbong KRL Uzur, Kemenhub: Unit Bekas Jadi Pilihan

Surat rekomendasi teknis telah terbit.

Banyak Gerbong KRL Uzur, Kemenhub: Unit Bekas Jadi Pilihan
KRL di Stasiun Manggarai. (Dok. KAI)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk meremajakan gerbong kereta rel listrik (KRL) mengingat banyak unit yang telah uzur dan memasuki masa pensiun.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita, mengatakan pengadaan harus segera dilakukan karena beberapa rangkaian KRL akan diafkir pada rentang 2023–2024. “Sarana KRL bukan baru menjadi pilihan yang bijak menurut kami, sembari menunggu proses produksi dari INKA selesai,” katanya melalui pernyataan pers, Rabu (1/3).

Jika memakai produk PT Industri Kereta Api (INKA), perusahaannya jelas memanfaatkan produk dalam negeri, ujarnya. Namun, dengan masa produksi KRL baru yang memerlukan 2–3 tahun, pelayanan KCI jadi harus dikorbankan. 

“Jadi, perlu ada solusi sementara untuk mengatasi lonjakan penumpang KRL sampai produk INKA selesai dan dapat digunakan untuk melayani,” katanya.

Usia unit kereta bukan satu-satunya problem yang mesti dihadapi KCI, tapi juga kebutuhan untuk mengakomodasi pertumbuhan penumpang. Sebab, realisasi penumpang tertinggi sebelum pandemi telah menyentuh 336,3 juta kepala per 2019, dan diproyeksikan bakal terus meningkat hingga 523,6 juta kepala pada 2040. Peningkatan kapasitas angkut mesti ditingkatkan dari 436 juta pada 2023 menjadi 517 juta pada 2026. 

Penolakan impor dari Kemenperin

Tahun ini KCI bakal menyetop masa pengabdian 10 rangkaian KRL, dan 16 rangkaian pada 2024. Pada 19 Desember 2022, Kemenhub—melalui Direktur Jenderal Perkeretaapian—telah merilis surat rekomendasi teknis untuk mengimpor gerbong KRL dari Jepang.

Namun, Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian menolak permohonan impor gerbong bekas KCI. Penolakan tersebut muncul dengan pertimbangan teknis bahwa pemerintah tengah berfokus meningkatkan produksi dalam negeri serta substitusi impor melalui Program Peningkatan Pengguna Produk Dalam Negeri (P3DN).

Padahal, KCI berencana mengimpor Barang Modal Dalam Keadaan Tidak Baru (BMTB) berupa 120 Unit KRL Type E217 untuk kebutuhan 2023, dan 228 Unit KRL Type E217 untuk tahun kebutuhan 2024 dengan Pos Tarif/HS Code 8603.10.00.

Mengenal tipe kereta yang bakal diimpor PT KCI

Melansir Redigest, portal informasi pencinta kereta api, KRL seri E217 tergolong keluarga “New Series Train” yang diperkenalkan oleh East Japan Railway Company (JR East).

Produksi masalnya dimulai pada November 1995 dan berakhir pada November 1999.

Sebanyak 745 unit kereta dibagi dalam 51 rangkaian utama formasi 11 kereta dan 46 rangkaian pengikut formasi 4 kereta berhasil diproduksi. Usia kereta jenis ini, seperti lainnya, seharusnya tidak lebih dari 50 tahun.

Jenis tersebut lantas menjadi pionir KRL suburban dengan jumlah pintu penumpang empat pasang per kereta sejak swastanisasi JNR menjadi JR.

Sejumlah pabrikan memproduksi KRL seri E217: Kawasaki Heavy Industries, Tokyu Car Corporation (kini J-TREC Yokohama), JR East Niitsu Vehicle Manufacturing (kini J-TREC Niitsu), dan JR East Ofuna Plant.

Selama 26 tahun, KRL seri E217 telah beroperasi di jalur Yokosuka-Sobu Rapid, dengan usia rangkaian termuda yaitu 21 tahun pada 2021.

Kondisi seri E217 yang terus merosot membuat JR East memutuskan untuk menggantinya secara bertahap. Penuaan terjadi lebih cepat karena kereta jenis itu mesti melalui jarak tempuh hingga lebih dari 100 kilometer, serta wilayah pengoperasian dekat laut.

Itu pertimbangan JR East memensiunkan KRL seri E217.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina