Erick Thohir Ungkap Alasan Terminal 4 Soetta Urung Diwujudkan

Membutuhkan biaya sangat besar.

Erick Thohir Ungkap Alasan Terminal 4 Soetta Urung Diwujudkan
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Biaya pengembangan Terminal 4 diperkirakan mencapai Rp14 triliun, sementara perbaikan Terminal 1, 2, dan 3 hanya membutuhkan Rp1 triliun.
  • Erick juga akan memperbaiki Bandara Ngurah Rai dan mempersilakan wacana pembangunan bandara baru di Bali untuk mendukung sektor pariwisata Indonesia.

Jakarta, FORTUNE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan pemerintah sempat berencana menambah fasilitas terminal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Namun, besarnya biaya yang dibutuhkan membuat rencana tersebut akhirnya dibatalkan.

“Memang kita harus pastikan seluruh proyek itu efisien, tolok ukurnya jelas, bukan pemborosan. Oleh karena itu, Terminal 4 kami putuskan dibatalkan,” kata dia saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (4/11).

Pembangunan tersebut diperkirakan bakal menelan dana hingga Rp14 triliun.  

Sebelum memutuskan pembatalan, Erick menyatakan telah melakukan kajian komprehensif terhadap rencana pembangunan terminal dimaksud.

"[Hasil kajian menunjukkan] hanya memerlukan perbaikan pada terminal 1, 2 dan 3 dengan kebutuhan dana hanya sebesar Rp1 triliun, sehingga kita bisa melihat lonjakan kapasitas bandara yang angkanya hampir mencapai 80-100 juta penumpang. Itu efisiensi yang luar biasa," kata Erick.

Selain berencana memperbaiki Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Erick mengatakan pemerintah juga akan memperbaiki Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

"Untuk bandara Bali kita juga melakukan efisiensi, yaitu dengan melakukan renovasi, sehingga harapannya kapasitas penumpang bisa tumbuh dari 24 juta menjadi 32 juta tanpa membangun bandara baru," ujar Erick.

Namun, jika ada yang mengajukan wacana tentang pembangunan bandara baru di Pulau Dewata, dia mempersilakan karena itu bisa jadi merupakan salah satu upaya memenuhi target wisatawan Bali pada masa mendatang—yang diprediksi mencapai 50 juta hingga 100 juta orang.

"[Sektor] pariwisata akan ditargetkan hampir mencapai 20-29 juta [pengunjung] untuk lima tahun ke depan. Artinya, dukungan ekosistem tidak lain ada di kita, yakni BUMN, melalui bandara, penerbangan, dan lain-lainnya," kata Erick.

Mengemuka pada masa pemerintahan Joko Widodo

Rencana pembangunan ini telah mengemuka sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dan rencananya dieksekusi pada 2020. 

PT Angkasa Pura II (Persero) yang masih dipimpin Muhammad Awaluddin sebagai pengelola Bandara Soekarno-Hatta mengatakan proyek tersebut tadinya akan dimulai pada 2021. Awaluddin mengeklaim pembangunan terminal 4 akan menelan biaya Rp12 triliun–14 triliun dan menjadi terminal terbesar di Indonesia.

Terminal ini disebut akan berdiri di atas lahan seluas 120 hektare (ha) dengan kapasitas mencapai 45 juta penumpang per tahun. Pembangunan diperkirakan bisa selesai pada akhir 2023, dan dapat dioperasikan secara langsung maupun bertahap.



 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil