Fed Tahan Suku Bunga, Tapi Beri Sinyal Pemangkasan Tahun Ini

Fed isyaratkan untuk menurunkan suku bunga utama.

Fed Tahan Suku Bunga, Tapi Beri Sinyal Pemangkasan Tahun Ini
Ilustrasi : Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat. (Shutterstock/Paul Brady Photography)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Federal Reserve kembali menahan suku bunga acuan pada level 5,25-5,50 persen untuk kelima kalinya secara beruntun.
  • Fed memperkirakan pertumbuhan yang lebih kuat dan inflasi tinggi akan terus berlanjut pada tahun ini dan tahun depan, sehingga memproyeksikan tiga kali penurunan suku bunga akan terjadi pada 2024.
  • Inflasi inti diproyeksikan akan bertahan pada 2,6 persen hingga akhir 2024, naik dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 2,4 persen. Ketua Fed, Jerome Powell, menyatakan bakal ada pemangkasan suku bunga pada tahun ini.

Jakarta, FORTUNE - Bank sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve (Fed) kembali menahan suku bunga acuan pada level 5,25–5,50 persen untuk kelima kalinya secara beruntun.

Namun, otoritas moneter itu memberi isyarat akan menurunkan suku bunga utama sebanyak tiga kali pada 2024 meskipun ada tanda-tanda bahwa inflasi tetap tinggi pada awal tahun ini.

Fortune melansir, Rabu (20/3), bahwa dalam proyeksi triwulan pertana tahun ini, Fed memperkirakan pertumbuhan yang lebih kuat dan inflasi tinggi akan terus berlanjut pada tahun ini dan tahun depan. 

Akibatnya, mereka memproyeksikan bahwa suku bunga harus tetap sedikit lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Mereka sekarang memperkirakan tiga kali penurunan suku bunga akan terjadi pada 2024, turun dari empat kali penurunan suku bunga dalam proyeksi Desember lalu.

Kendati demikian, Fed memproyeksikan inflasi inti, yang tidak termasuk pangan dan energi, akan bertahan pada level 2,6 persen hingga akhir 2024, naik dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 2,4 persen. Pada Januari, inflasi inti sebesar 2,8 persen.

Ketua Fed, Jerome Powell, menyatakan bakal ada pemangkasan suku bunga tahun ini. Hal ini seiring dengan perekonomian AS yang terus bervariasi, seiring dengan pasar tenaga kerja, dan inflasi yang mulai menurun. 

“Pada suatu saat [ada pemangkasan suku bunga] di tahun ini,” ujarnya.

Powell juga menolak bahwa perekrutan tenaga kerja yang terlalu kuat akan menjadi alasan bagi Fed untuk mempertahankan suku bunganya tetap tinggi. 

“Pertumbuhan lapangan kerja yang kuat bukanlah alasan bagi kita untuk khawatir terhadap inflasi,” katanya kepada wartawan, Rabu.

Waktu untuk pemangkasan suku bunga

Sementara itu, sebagian ekonom telah menetapkan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Juni nanti sebagai waktu yang paling mungkin bagi mereka untuk mengumumkan penurunan suku bunga pertamanya, yang akan membalikkan 11 kenaikan suku bunga yang diberlakukan sejak dua tahun lalu. 

Kenaikan suku bunga Fed telah membantu menurunkan inflasi tahunan dari puncaknya 9,1 persen pada Juni 2022 menjadi 3,2 persen. Namun hal ini juga membuat pinjaman menjadi lebih mahal bagi dunia usaha dan rumah tangga.

Meskipun inflasi konsumen telah turun sejak pertengahan 2022, namun angkanya tetap tertahan di atas 3 persen. 

Dalam dua bulan pertama 2024, biaya layanan seperti sewa, hotel, dan rawat inap di rumah sakit, tetap meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa suku bunga pinjaman yang tinggi tidak cukup memperlambat inflasi pada sektor jasa yang sangat besar dalam perekonomian.

Powell mengakui tantangan dalam mencapai target inflasi 2 persen.

“Sekarang kita mengalami inflasi 2,5 persen dalam sembilan bulan. Kita sudah dua bulan mengalami inflasi yang tidak menentu. Ini akan menjadi perjalanan yang menantang,” katanya kepada wartawan.

Respons bank sentral lain di dunia

Bank sentral besar lainnya saat ini juga mempertahankan suku bunga tetap tinggi untuk memastikan pengendalian lonjakan harga konsumen. 

Di Eropa, tekanan meningkat untuk menurunkan biaya pinjaman seiring dengan turunnya inflasi dan terhentinya pertumbuhan ekonomi. Pemimpin Bank Sentral Eropa bulan ini mengisyaratkan bahwa kemungkinan penurunan suku bunga akan terjadi pada Juni, sementara Bank of England diperkirakan tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat ketika bertemu pada Kamis.

Bank sentral Jepang bergerak ke arah sebaliknya: Pada Selasa, bank sentral menaikkan suku bunga acuannya untuk pertama kalinya dalam 17 tahun, sebagai respons terhadap kenaikan upah dan inflasi yang akhirnya mendekati target 2 persen. 

Bank of Japan adalah bank sentral besar terakhir yang menaikkan suku bunganya keluar dari wilayah negatif, mengakhiri periode tidak biasa yang menyebabkan suku bunga negatif di beberapa negara Eropa dan juga di Jepang.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024