Ford Berencana PHK Karyawan di AS dan Kanada Guna Pangkas Biaya

Pegawai terdampak akan mendapatkan tunjangan dan pesangon.

Ford Berencana PHK Karyawan di AS dan Kanada Guna Pangkas Biaya
ilustrasi Ford Motors (unsplash.com/cameramandan83)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Ford Motor Co mengatakan akan memulai rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) pekan ini terhadap sebagian besar karyawan dalam bidang engineering di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Reuters pada Rabu (28/6) mewartakan bahwa pengumuman muncul setelah perusahaan pada Mei 2023 memperkirakan biaya restrukturisasi US$1,5 miliar–2 miliar pada 2023 atau mencapai Rp30 triliun.

Berdasarkan laporan dari The Wall Street Journal, Ford berencana untuk melakukan PHK setidaknya terhadap 1.000 karyawan tetap dan pekerja kontrak di AS.

Ford tidak memerinci jumlah posisi yang akan terpengaruh oleh langkah tersebut. Perusahaan menyatakan bahwa orang-orang yang terkena dampak akan ditawari pesangon dan tunjangan. Perusahaan menambahkan bahwa PHK ini tidak terbatas pada divisi engineering.

"Ini terkait dengan rencana pertumbuhan Ford+ yang kami perkenalkan pada 2021," demikian manajemen Ford.

Rencana transisi ke bisnis kendaraan listrik

Sebelumnya, CEO Ford, Jim Farley, mengatakan perusahaannya terlalu banyak mempekerjakan pegawai, tapi tidak memiliki cukup tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan. Pasalnya, industri otomotif akan beralih ke kendaraan listrik dan layanan digital.

Pada Februari, Ford juga memerinci rencana untuk menghilangkan 3.800 pengembangan produk dan pekerjaan administrasi di Eropa dalam tiga tahun ke depan.

Sementara itu, pada Maret 2023 Ford kehilangan US$3 miliar dari penjualan kendaraan listrik. Meski demikian, perusahaan itu masih berharap untuk dapat memenuhi target keuntungan US$9 miliar–11 miliar tahun ini.

Ia juga mengharapkan Ford untuk segera mendapatkan keuntungan dari kendaraan listrik.

Sudah melakukan PHK karyawan

Pada Agustus 2022, Ford telah memberhentikan 3.000 karyawan 'kerah putih' dan karyawan kontrak. Ford juga mengumumkan pada awal tahun ini mengenai dimulainya langkah pengurangan 3.800 tenaga kerjanya di Eropa.

Para eksekutif Ford mengatakan perusahaan itu mengeluarkan sekitar US$7 miliar hingga US$8 miliar lebih banyak setiap tahun dibandingkan dengan perusahaan mobil pesaingnya, terutama karena manajemen rantai pasokan dan biaya garansi.

Ford dan pembuat mobil lainnya menghadapi transisi yang rumit karena meningkatkan investasi dalam kendaraan listrik secara signifikan, yang saat ini masih merupakan bagian bisnis yang kecil dan kurang menguntungkan dibandingkan dengan jajaran kendaraan bermesin konvensional.
 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina