Jakarta, FORTUNE – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta BUMN untuk mempercepat masuknya cadangan daging stok nasional. Menjelang Ramadan dan Idul Fitri, pihaknya akan membuat skenario mobilisasi potensi daging sapi dan menyiapkan pola distribusi sapi maupun daging sapi potong.
“Saya berharap BUMN juga lakukan operasi pasar,” kata Arief dalam keterangannya, Selasa (1/3).
Sebelumnya, Bapanas mengadakan rapat koordinasi lanjutan bersama BUMN Holding Pangan ID FOOD, pelaku usaha importir dan distributor daging, Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), Ketua Umum DPP Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia.
Hal tersebut sebagai tindak lanjut pasca pertemuan dengan sejumlah pedagang daging di Kantor Kepala Staf Presiden.
Harga daging sapi domestik saat ini dipengaruhi oleh kenaikan harga impor sapi bakalan dari Australia. Harga daging sapi bakalan impor pada Januari 2022 naik menjadi US$4,2 per kilogram bobot hidup dari posisi US$3,8 per kilogram. Harga ini terus naik hingga US$4,5 per kilogram pada Februari.
Harga impor tinggi memicu kenaikan harga daging sapi secara signifikan di tingkat nasional dari Rp119.750 per kilogram pada 26 Februari 2021 menjadi Rp125.550 per kilogram pada 25 Februari 2022 atau 4,9 persen.
Harga tertinggi daging sapi ada di Provinsi Aceh, yakni Rp140.650 per kilogram. Di Provinsi DKI Jakarta, harga daging sapi Rp140.000 per kilogram.
Indonesia harus punya stok
Indonesia harus sudah memiliki stok daging yang penentuannya bergantung pada kebutuhan bulanan masyarakat. Nantinya, BUMN pun akan menyimpan stok tersebut di ruang pendingin dagingnya.
“Hal ini sebagai salah satu solusi stabilisasi harga daging di tahun berikutnya. Ini perlu dilakukan perubahan sehingga tidak ada kejadian berulang setiap tahun,” kata Arief.
Selain mempercepat penugasan ke BUMN, Arief menyebut dia bertugas untuk mempercecpat harga yang baik bagi para pedagang.
Swasta bakal diizinkan impor daging
Dengan permintaan swasta untuk ikut impor daging, Arief mengatakan pemerintah akan memberikan izin pada semester II-2022.
“Pesannya baik BUMN maupun swasta dapat memberikan harga baik untuk pedagang," ujarnya.
Selain itu, Arief meminta kepada Anggota BUMN Holding Pangan PT Berdikari untuk mengembangkan penggemukan sapi di Sidrap, Sulawesi Selatan. Dengan begitu, kontribusi BUMN dapat membantu ketersediaan pangan sapi nasional.