Harga Telur Naik, DPR Pertanyakan Kementan Impor Telur Unggas

DPR mempertanyakan urgensinya.

Harga Telur Naik, DPR Pertanyakan Kementan Impor Telur Unggas
Peternak memanen telur ayam ras di kawasan Cilodong, Depok, Jawa Barat, Rabu (8/6/2022). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Anggota Komisi IV DPR, Dwita Ria Gunadi, meminta Kementerian Pertanian (Kementan) bersikap terbuka mengenai impor telur unggas. DPR mempertanyakan urgensi impor telur di tengah harga telur yang tergolong mahal. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Dwita menyebut Indonesia telah mengimpor telur unggas hingga 165.234 kilogram pada Februari 2023.

Dia meminta penjelasan Kementan mengapa Indonesa masih mengimpor telur, serta mengungkapkan berapa stok yang dimiliki Indonesia saat ini.

“Oleh sebab itu, kami meminta data impor telur selama 2022 dan semester 2023 dan meminta berapa ketersediaan telur dalam negeri agar tidak terjadi impor telur unggas," ujar Dwita di hadapan Komisi IV dengan Kementan, Badan Pangan Nasional, dan Perum Bulog, Selasa (13/6).

Dwita juga menyoroti kinerja Kementerian Pertanian soal kenaikan harga sejumlah bahan pokok menjelang Iduladha, seperti ayam, beras, daging, hingga cabai merah. Menurutnya, persoalan ini menjadi persoalan yang terus muncul setiap tahunnya tanpa ada strategi antisipatif.

"Persoalan ini berulang setiap tahunnya. Kami meminta kebijakan ke Kementerian Pertanian mengenai kenaikan harga, jelaskan seperti apa perencanaan komoditi dari waktu tiap tahun," kata Dwita.

Mentan belum bisa menjawab

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang hadir dalam rapat tersebut, memilih memberikan jawaban secara tertulis kepada para anggota legislatif.

Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga telur ayam saat ini kembali naik. Rata-rata harganya mencapai Rp31.800 per kilogram.

Padahal, sebelumnya harga telur ayam Rp31.650 per kilogram. Harga telur paling mahal dibanderol Rp44.000 per kilogram di Kota Tual. Sedangkan, untuk yang paling murah dipatok Rp26.150 per kilogram di Kota Bone.

Penyebab harga telur mahal

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan salah satu pemicu naiknya harga telur ayam di pasar dalam negeri lantaran pemerintah menaikkan harga beli di tingkat peternak.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi tutupnya peternakan ayam dalam negeri akibat harga di tingkat peternak yang terlalu rendah.

Selain itu, harga pakan, seperti jagung, juga menjadi penyebab mahalnya harga telur di tingkat konsumen. “Kalau harga [telur] di bawah Rp24.000 seperti kemarin, ada 20.000-21.000 kandang tutup sehingga pararel sambil kita siapkan bagaimana efisiensi di peternak,” kata Arief dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV, Senin (5/6).

 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024