Harga Referensi CPO Naik ke US$955 per Metrik Ton, Ini Faktornya

Pasar khawatir akan menipisnya pasokan CPO dunia.

Harga Referensi CPO Naik ke US$955 per Metrik Ton, Ini Faktornya
Pekerja menimbang tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Bram Itam, Tanjungjabung Barat, Jambi, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/tom.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga referensi untuk komoditas minyak kelapa sawit atau CPO periode 1-15 Mei 2023 sebesar US$955,53 per metrik ton. Hal itu akan menjadi bahan penetapan pungutan ekspor untuk komoditas sawit. Harga referensi naik US$22,84 per metrik ton atau 2,45 persen dari harga referensi CPO pada 16-30 April 2023.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Budi Santoso, menjelaskan harga referensi CPO mengalami peningkatan yang menjauhi ambang batas US$680 per metrik ton. Untuk itu, pemerintah menerapkan bea keluar untuk CPO  US$124 per metrik ton dan pungutan ekspor CPO US$100 per metrik ton.

“Peningkatan harga referensi CPO dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya adalah kekhawatiran pasar akan menipisnya pasokan CPO dunia," kata Budi dalam keterangan persnya, Selasa (2/5).

Hal tersebut disebabkan penurunan pasokan di Malaysia dan Indonesia akibat turunnya produksi, terutama karena libur Idulfitri.

Di samping itu, terdapat peningkatan permintaan CPO serta kebijakan Fed dan bank sentral Uni Eropa yang menaikkan suku bunga acuan, sehingga mempengaruhi harga komoditas dunia termasuk CPO.

Harga referensi kakao juga naik

Sementara itu, harga referensi biji kakao periode Mei 2023 ditetapkan US$2.937,18 per metrik ton, meningkat US$182,65 atau 6,63 persen dari bulan sebelumnya. Hal ini berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Mei 2023 menjadi US$2.638 per metrik ton, naik US$178 atau 7,24 persen dari periode sebelumnya.

Peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi adanya peningkatan permintaan kakao sementara pasokan kakao menurun. Hal ini disebabkan oleh petani kakao yang kekurangan pestisida dan pupuk akibat perang Rusia dengan Ukraina serta ekspor biji kakao dari Pantai Gading yang menurun.

Produk kayu olahan

Sementara itu, produk kayu olahan dari jenis sortimen lainnya seperti eboni meningkat US$100 per meter persegi dari bulan sebelumnya, produk kayu olahan jenis sortimen lainnya dari hutan tanaman sungkai meningkat US$250 per meter persegi . Khusus kayu gergajian dari jenis merbau, naik US$300 per meter persegi dari bulan sebelumnya.

Penetapan HPE biji kakao, HPE produk kulit, dan HPE produk kayu tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 939 Tahun 2023 tentang Harga Patokan Ekspor dan Harga Referensi atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

Related Topics

Harga CpoKemendag

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers