Harga Referensi CPO Februari Naik 4,06 Persen, Ini Penyebabnya

Penetapan harga referensi CPO setiap sebulan sekali.

Harga Referensi CPO Februari Naik 4,06 Persen, Ini Penyebabnya
Pekerja menimbang tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Bram Itam, Tanjungjabung Barat, Jambi, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/tom.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan harga referensi komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil atau CPO periode 1-29 Februari 2024 sebesar US$ 806,40 per metrik ton.

Harga Cpo ini naik 4,06 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Budi Santoso, mengatakan penetapan harga referensi CPO dilakukan setiap satu bulan sekali mulai 1 Februari 2024. Penetapan ini digunakan untuk menentukan besaran bea keluar (BK) dan pungutan ekspor (PE).

"Harga referensi CPO mengalami peningkatan yang menjauhi ambang batas sebesar US$680 per metrik ton," kata Budi melalui keterangan tertulis, Kamis (1/2).

Dengan harga tersebut, maka pemerintah mengenakan BK CPO sebesar US$33 per metrik ton dan PE CPO sebesar US$85 per metrik ton untuk periode 1-29 Februari 2024.

Sumber harga untuk penetapan harga referensi CPO diperoleh dari rata-rata harga selama periode 25 Desember 2023 hingga 9 Januari 2024 pada Bursa CPO di Indonesia sebesar US$790,84 per metrik ton, Bursa CPO Malaysia sebesar US$821,97 per metrik ton, dan Pasar Lelang CPO Rotterdam sebesar US$806,40  per metrik ton.

Budi menjelaskan peningkatan harga referensi CPO ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya peningkatan permintaan Minyak Sawit yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi terutama dari Indonesia dan Malaysia, serta peningkatan harga minyak mentah dunia.

Sementara itu, untuk produk minyak goreng (refined, bleached, and deodorized/RBD palm olein) dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan berat netto kurang lebih sama dengan 25 kg dikenakan bea keluar US$0 per ton atau bebas bea keluar.

Harga biji kakao juga meningkat

Sementara itu, harga referensi biji kakao periode Februari 2024 ditetapkan US$4.345,70  per metrik ton, meningkat US$114,73  atau 2,71 persen dari bulan sebelumnya.

Hal ini berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Februari 2024 menjadi US$4.012 per metrik ton, naik US$112 atau 2,87 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Peningkatan harga ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yang tetap 15 persen sesuai Kolom 4 Lampiran Huruf B pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK/0.10/2022 jo.

 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya