Jakarta, FORTUNE – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mendapatkan hibah dari Amerika Serikat (AS) senilai US$2,49 juta atau sekitar Rp40 miliar melalui United States Trade and Development Agency (USTDA). Hibah tersebut akan digunakan untuk mendanai bantuan teknis yang berkenaan dengan usulan penerapan teknologi dan solusi kota cerdas di IKN.
Direktur USTDA, Enoh T. Ebong, menyatakan pembangunan IKN adalah pekerjaan yang belum pernah dia lihat sebelumnya selama 20 tahun kariernya pada bidang pengembangan infrastruktur.
“Hal ini menjadi simbol kerja sama yang kuat di antara kedua pemerintahan,” kata dia lewat keterangan tertulis, Jumat (3/5).
USTDA merupakan lembaga independen pemerintah Amerika Serikat untuk memajukan pembangunan ekonomi dan kepentingan komersial Amerika Serikat di negara-negara berkembang.
Otorita IKN dan USTDA juga sedang dalam proses diskusi lanjutan untuk mempersiapkan kerja sama hibah bagi pilot project pembangunan command center tahap kedua.
Berkolaborasi dalam membangun IKN
Sementara itu, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menyatakan kolaborasi pemerintah Amerika Serikat dalam membangun IKN sebagai kota cerdas akan menjadi sangat penting.
Dia pun mengundang lembaga internasional lain untuk dapat berkolaborasi demi menjadi bagian dalam pembangunan IKN.
“Pembangunan IKN merupakan kesempatan langka dalam melakukan pemindahan ibu kota di dunia. Kami menghargai dukungan hibah USTDA untuk memfasilitasi kolaborasi antara kedua negara di IKN,” ujarnya.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles, Purnomo A. Chandra, menyatakan dukungannya terhadap kerja sama perusahaan dan investor AS dengan Otorita IKN.
“Melalui forum ini, kami mendorong partisipasi para perusahaan dan investor di Amerika untuk turut menjadi bagian pembangunan IKN,” ujar Purnomo.
Sebelumnya, USTDA telah mengadakan lokakarya bersama Otorita IKN di tempat yang sama pada 4-6 Maret 2024 dengan tajuk “Lokakarya Pengadaan dan manajemen Proyek Nusantara” yang bertujuan untuk memperkenalkan praktik terbaik dalam skala global untuk pengadaan dan manajemen proyek.
Adapun rangkaian topik yang menjadi fokus pembahasan mencakup manajemen proyek, kemitraan pemerintah-swasta, pengadaan berkelanjutan, dan pembangunan kota pintar.