Jakarta, FORTUNE - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan membeli secara total 24 rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) dari PT Industri Kereta Api atau INKA.
Jumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan hingga 2027.
VP Corporate Secretary KCI, Anne Purba, menjelaskan pihaknya telah menandatangani kontrak dengan INKA untuk mengadakan 16 rangkaian kereta (trainset) baru demi menambah kapasitas yang akan dikirimkan secara bertahap pada 2025–2026.
KCI juga akan mendatangkan 8 unit trainset buatan INKA pada 2027. Dengan demikian, total 24 trainset baru akan didatangkan dari PT INKA hingga 2027.
"Ini adalah bentuk dukungan KAI Commuter untuk produksi KRL dalam negeri, yang pastinya akan tumbuh terus," ujar Anne dalam keterangan pers, Minggu (25/6).
Sementara itu, KAI Commuter juga akan melakukan retrofitting 19 rangkaian kereta demi meremajakan armadanya. Hal ini sesuai dengan hasil tinjauan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Anne mengatakan proses retrofitting rangkaian kereta tersebut akan dimulai pada tahun ini. Selanjutnya, penggantian armada juga akan dilakukan pada 2024 dengan mendatangkan 3 unit KRL baru.
Harapkan ada PMN
Selain pendanaan dari PT KAI dan KAI Commuter, juga terdapat opsi dukungan pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN) dalam mengadakan sarana KRL tersebut.
"Tentunya ini sangat penting untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna ke depannya dan dukungan terhadap produksi sarana KRL dalam negeri. Hal ini terus dikaji dan dikoordinasikan dengan stakeholder termasuk dampak terhadap PSO yang sedang kami hitung dan kaji," ujarnya.
KAI Commuter bersama PT KAI (Persero) sebagai induk perusahaan secara rutin terus berkoordinasi dengan PT INKA mengenai proses pengadaan sarana melalui skema retrofit ataupun skema pengadaan sarana baru produksi PT INKA untuk memastikan seluruh proses pengadaan tersebut tidak mengganggu operasional dan pelayanan Commuter Line Jabodetabek.
Luhut putuskan batal impor kereta bekas
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan Indonesia dilarang mengimpor barang bekas di atas usia 20 tahun. Untuk itu pihaknya membatalkan rencana impor KRL tersebut.
Pemerintah memutuskan untuk mengimpor KRL baru dari Jepang, dan jumlahnya mencapai tiga rangkaian.
Namun begitu, barang impor tersebut diperkirakan tidak akan datang tahun ini, tapi pemerintah berupaya akan mengimpornya sesegera mungkin.
"Mereka jelaskan kendala-kendala yang bisa diselesaikan, tapi kita akan mengimpor 3 saja yang baru untuk menutupi, tapi itu butuh 1-2 tahun,” ujarnya.