Jakarta, FORTUNE – Indonesia akan membeli pesawat tempur buatan perusahaan Prancis, Dassault Aviation. Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai menerima kunjungan kehormatan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (10/2).
Pembelian jet temput ini merupakan satu dari lima kerja sama baru di bidang pertahanan yang disepakati saat pertemuan tersebut.
“Dan saat ini, status hubungan bilateral kita di bidang pertahanan berada dalam status tertinggi, yaitu kita telah menandatangani Persetujuan Kerja sama Pertahanan / Defence Cooperation Agreement (DCA) pada 28 Juni 2021,” ujar Prabowo dikutip dari dari keterangan resmi.
Harga Dassault Rafale
Untuk tahap awal, Indonesia meneken kontrak pembelian 6 pesawat tempur Rafale generasi 4,5 antara Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan dengan Dassault. Hal ini sebagai awal dari kontrak yang lebih besar untuk 36 pesawat tempur Rafale berikutnya.
Mengutip laman aerocorner.com harga pesawat temput Rafale per unit adalah US$120 juta atau sekitar Rp1,72 triliun. Artinya, anggaran yang dibutuhkan Indonesia untuk membeli 6 pesawat tempur adalah sekitar Rp10,32 triliun.
Rafale yang merupakan jet tempur buatan Dassault Aviation ini mampu melakukan serangan darat, dan laut, pengintaian, serangan akurasi tinggi, serta pencegahan serangan nuklir.
Banyak digunakan negara lain
Melansir airforce-technology.com, pesawat ini dikembangkan untuk Angkatan Laut Prancis dan Angkatan Udara Prancis. Banyak negara juga telah menggunakan alutsista ini, termasuk Afghanistan, Mali, Libya, Suriah, dan Irak. Mesir, Qatar, Yunani dan India juga telah memesan pesawat tersebut.
Rafale memiliki kokpit yang dilengkapi dengan hands-on throttle and stick control (HOTAS). Pesawat jet tempur Rafale memiliki rentang sayap 10,9 meter, panjang pesawat 15,30 meter, dan tinggi 5,30 meter. Rafale mampu melaju dengan kecepatan maksimal 1.389 kilometer per jam pada ketinggian maksimal hingga 50.000 kaki.
Persenjataan Rafale
Radius tempurnya mencapai 1.850 kilometer, dan daya jelajahnya 3.700 kilometer. Pesawat tempur ini pun memiliki fitur unggulan, yakni Beyond Visual Range Air-to-Air Missile (BVRAAM) dengan daya jangkau hingga 150 kilometer. Jadi jet ini dapat melancarkan serangan jarak jauh.
Selain itu, Rafale memiliki pod meriam kembar dan meriam Nexter 30mm DEFA 791B, yang dapat menembakkan 2.500 peluru per menit. Selanjutnya, pesawat ini memiliki 6 bom berpemandu laser yang juga dapat dilengkapi dengan tiga jenis rudal mematikan. Pod penunjuk laser pun akan memudahkan pengarahan rudal udara menuju darat.
Disematkan mesin M-88
Rafale didukung oleh dua mesin M88-2 dari Safran Aircraft Engines (Snecma) yang masing-masing memberikan daya dorong 75 knot. M88 menggabungkan teknologi terbaru seperti cakram kompresor berbilah satu bagian (blisks), ruang pembakaran berpolusi, bilah turbin kristal tunggal bertekanan tinggi, cakram metalurgi serbuk, pelapis keramik dan material komposit.
Pesawat ini pun sanggup melakukan pengisian bahan bakar antar pesawat yang memungkinkan penambahan bahan bakar saat mengudara. Dengan begitu, misi yang dijalankan akan minim gangguan.
Dengan bobot lepas landas 24,5 ton, Rafale mampu memuat bahan bakar 4,7 ton internal dan 6,7 ton eksternal. Pesawat tempur ini dapat membawa muatan lebih dari 9 ton pada 14 penyimpanan senjata untuk versi Angkatan Udara, dan 13 untuk versi Angkatan Laut.