Jakarta, FORTUNE – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) untuk menghadapi puasa Ramadan dan Lebaran Hari Raya Idul Fitri di wilayah Indonesia terkendali dengan harga terjangkau.
“Pasokan bapok tersedia di seluruh wilayah Indonesia untuk satu setengah bulan ke depan. Meskipun terdapat beberapa kendala terkait distribusi, khususnya di wilayah terluar Indonesia untuk komoditas minyak goreng (migor),” kata Lutfi dalam keterangan tertulis, Senin (21/2).
Untuk komoditas lainnya seperti gula, kata Lutfi, pasokannya melimpah dan harganya terkendali.
“Kemendag memastikan stok ada, tidak merugikan petani, dan pada saat bersamaan memastikan pada puasa dan Lebaran tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Ada yang perlu diwaspadai
Lutfi mengatakan terdapat beberapa kondisi yang perlu diwaspadai yang dapat berdampak pada kenaikan harga komoditas dan perekonomian nasional. Salah satunya, adanya ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang akan mengakibatkan kenaikan harga terigu karena kedua negara tersebut merupakan pemasok utama gandum dunia.
Ancaman lainnya yaitu perubahan iklim. Cuaca basah akan mengganggu produksi negara produsen di Amerika Latin sehingga menaikkan harga kedelai.
“Ini semua kita bicarakan dan diskusikan untuk memastikan keadaan stok dan memitigasi lonjakan harga,” kata Lutfi.
Februari diperkirakan bakal deflasi
Bank Indonesia (BI) berdasarkan Survei Pemantauan Harga memperkirakan perkembangan harga pada Februari 2022 akan mengalami deflasi sebesar -0,10 persen secara bulanan.
“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Februari 2022 secara tahun kalender sebesar adalah sebesar 0,46 persen. Sementara itu, tingkat inflasi secara tahunan diperkirakan mencapai 1,97 persen,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataannya, Jumat (18/2).
Dia menjelaskan penyumbang utama deflasi pada Februari 2022 sampai dengan pekan kedua secara bulanan adalah telur ayam ras yang turun 0,12 persen, minyak goreng turun 0,10 persen, daging ayam ras turun 0,08 persen.
Kemudian ada juga penurunan harga minyak goreng 0,10 persen, serta cabai merah, jeruk, angkutan udara, dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,01 persen.
Sementara itu, komoditas yang mengalami inflasi pada periode yang sama yaitu bawang merah sebesar 0,04 persen, tomat dan sabun detergen bubuk/cair masing-masing sebesar 0,02 persen, serta beras dan rokok kretek filter yang masing-masing sebesar 0,01 persen.