Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melawat ke Beijing, Cina, untuk bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping, dan menghadiri sederet pertemuan penting.
Salah satu acara dimaksud adalah Indonesia-China Business Forum, yakni sebuah pertemuan yang bertujuan untuk menciptakan kerja sama kedua negara, baik pemerintah, BUMN, maupun swasta.
Turut mendampingi Jokowi selama kunjungan pada 16-18 Oktober adalah Erick Thohir sebagai Menko Marves ad interim sekaligus Menteri BUMN, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Erick mengatakan 11 perjanjian kerja sama telah ditandatangi kedua negara dengan nilai US$12,6 miliar. Kerja sama itu melibatkan "perusahaan swasta-swasta, BUMN-swasta, maupun BUMN-BUMN,” kata Erick melalui akun Instagram pribadinya @erickthohir yang dikutip Selasa (17/10).
Kerja sama tersebut menyentuh berbagai hal seperti pengembangan industri baterai listrik, energi hijau, dan teknologi kesehatan di Indonesia, yang diyakini akan semakin meningkatkan lapangan kerja.
Selain menemui Presiden Xi Jinping, Jokowi juga dijadwalkan menghadiri Belt and Road Forum for International Cooperation yang ketiga. Pertemuan ini akan membahas sejumlah isu prioritas dengan Cina, di antaranya peningkatan ekspor Indonesia, peningkatan investasi, dan pembangunan ketahanan pangan.
Melanjutkan perjalanan ke Arab Saudi
Usai dari Cina, Jokowi akan langsung melanjutkan kunjungan kenegaraan ke Riyadh, Arab Saudi, pada 18 Oktober.
Agenda Jokowi di sana adalah menemui Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman (Pangeran MBS).
Di sana Jokowi akan memimpin KTT pertama ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC).
Jokowi mengatakan kunjungannya ke Arab juga akan membahas sejumlah kerja sama Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi, yang di antaranya adalah meningkatkan kerja sama ekonomi hingga penjaminan produk halal.
Presiden Jokowi dan rombongan akan kembali ke Tanah Air pada 21 Oktober mendatang.