Kemendag Ungkap Motif Distributor Buat Langka Minyakita

Ada yang tidak beres dalam rantai distribusi Minyakita.

Kemendag Ungkap Motif Distributor Buat Langka Minyakita
Sejumlah warga mengantre untuk membeli minyak goreng kemasan saat peluncuran minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7). (Antara/Galih Pradipta).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Distributor diduga tahan pasokan untuk keuntungan lebih besar, dengan harga melampaui HET.
  • Data SP2KP: Harga rata-rata Minyakita Januari 2025 Rp17.389 per liter, melampaui HET Rp15.700.

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap temuan mengenai kelangkaan Minyakita yang tengah terjadi, yang di antaranya adalah adanya indikasi distributor menahan pasokan demi meraup keuntungan lebih besar. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat konsumsi masyarakat terhadap Minyakita terus meningkat, sementara harga di beberapa daerah justru melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

Staf Ahli Menteri Perdagangan, Tommy Andana, menyatakan berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), harga rata-rata Minyakita pada Januari 2025 mencapai Rp17.389 per liter.

Angka tersebut telah melampaui patokan HET yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.700 per liter. Selain itu, Minyak Goreng curah tercatat Rp17.735 per liter, sementara minyak goreng premium yang tidak diatur harganya mencapai Rp22.138 per liter.

“Persoalan utama adalah kelangkaan Minyakita di pasar modern dan tradisional, padahal minyak jenis lain tetap tersedia. Ini menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres dalam rantai distribusi,” kata Tommy saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang disiarkan secara virtual, Senin (4/2).

Indikasi penahanan pasokan

Tommy menyatakan hasil pemantauan Kemendag menunjukkan terdapat indikasi distributor sengaja menahan produksi Minyakita sebelum didistribusikan ke pasar. Motif utama yang ditemukan adalah upaya mencari keuntungan lebih dengan menjual di atas HET atau menunggu harga naik sebelum melakukan distribusi.

“Berdasarkan realisasi Domestic Market Obligation (DMO), produksi Minyakita seharusnya mencapai 213.988 ton per bulan, sementara kebutuhan minyak goreng kemasan sederhana dan curah hanya sekitar 170.000 ton per bulan. Ini berarti produksi sudah melebihi kebutuhan hingga 125 persen, sehingga tidak seharusnya ada kelangkaan,” ujarnya.

Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak daerah yang menjual Minyakita di atas HET. Ini menunjukkan adanya kendala distribusi yang perlu segera diselesaikan. Kemendag bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Mabes Polri dan Satgas Pangan di daerah telah melakukan pengawasan langsung ke pasar. Hasilnya, ditemukan beberapa distributor yang menahan pasokan untuk mendapatkan margin lebih tinggi.

Langkah pemerintah untuk stabilisasi pasokan

Untuk mengatasi persoalan ini, Kemendag telah mengambil langkah-langkah konkret, termasuk memasang spanduk harga HET Minyakita di pasar tradisional dan ritel modern. Langkah ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus sebagai kontrol harga agar pedagang tidak menjual di atas ketentuan.

“Kami juga telah menerbitkan surat edaran kepada distributor terkait kepatuhan terhadap HET. Pengawasan intensif terus dilakukan untuk memastikan ketersediaan Minyakita di pasar dan harga tetap sesuai aturan,” kata Tommy.

Selain itu, Kemendag telah memperketat pencatatan dan pemantauan distribusi dengan sistem digital melalui Simira (Sistem Informasi Minyak Goreng Rakyat). Sistem ini memungkinkan pemantauan real-time antara pasokan dan distribusi di setiap daerah untuk mencegah adanya disparitas harga yang tidak wajar.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

4 Petinggi Erajaya (ERAA) Kompak Mundur, Sahamnya Memerah!
Diskon Tarif Listrik Berandil pada Deflasi 0,76 Persen Januari 2025
Daftar Harga Gas LPG dan Bright Gas Februari 2025
BBRI akan Buyback Saham Rp3 Triliun, Kapan Jadwalnya?
Jadi DPO, Adrian Gunadi Masuk Red Notice Interpol & Paspor Dicabut
4 Rekomendasi Saham Pilihan Analis Awal Februari 2025