Jakarta, FORTUNE – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan tugas anyar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi koordinator investasi Apple Inc di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan sektor lainnya.
"Presiden (Jokowi) memerintahkan saya untuk segera merespons rencana mereka mau investasi dalam jumlah yang cukup besar di Indonesia. Dia (Tim Cook) sangat tertarik dengan IKN, itu juga yang menarik. Dia bilang, kami (Apple) mau investasi, terutama dalam bidang artificial intelligence (AI) di IKN," kata Luhut lewat video singkat yang diunggah ke akun Instagram @luhut.pandjaitan, Kamis (18/4).
Luhut ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan CEO Apple Inc. Tim Cook pada Rabu (17/4) di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Selain di IKN, Luhut juga mengeklaim Apple tertarik mendirikan AI Center di Bali dan Solo.
Dari hasil pertemuan tersebut, Luhut menyebut, Bos Apple itu dapat melihat pasar Indonesia yang potensial, ditambah dengan adanya bonus demografi hingga 2030. Dia mengatakan dengan populasi yang melimpah hingga 282 juta orang, pertumbuhan ekonomi yang stabil, bagusnya aspek makroekonomi, serta inflasi yang baik.
Berdasarkan sederet aspek tersebut, Luhut mengeklaim, Tim Cook berjanji akan menanamkan modalnya di Indonesia. “Ini harus kita kapitalisasi. Dia (Apple) mau investasi di Indonesia, dia memerintahkan staff-nya untuk segera follow up,” ujarnya.
Karpet merah untuk Apple di Indonesia
Bahkan demi memuluskan investasi Apple di sektor lain, Luhut menyebut pemerintah akan memberikan karpet merah dengan bentuk insentif yang kompetitif dengan negara lain. Hal ini juga telah menjadi perintah dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Saya bilang sama dia, Oke (Tim) Cook kalau kami lihat kalian mendapat fasilitas insentif seperti di India di Thailand, kita juga bisa memberi hal yang sama,” ucapnya.
Pemberian insentif bisa bermacam-macam, misalnya terkait pajak atas barang impor untuk kebutuhan produksi. Menurut Luhut pemerintah akan mengamati insentif yang diberikan India dan Thailand terhadap Apple, lalu menyesuaikan dengan kebijakan Indonesia.
Ia menilai aturan yang berpotensi menghambat dan membuat Indonesia tidak kompetitif maka harus diganti. Lewat persaingan, kata dia, akan timbul efisiensi yang membuat Indonesia lebih kompetitif.
"Jadi kita tiru aja apa yang dibuat oleh India, apa yang dibuat Thailand, nanti kita pelajari, tentu kita adjust kiri-kanan untuk sesuai dengan aturan-aturan kita. Tapi kalau aturan itu menghambat, kita memang harus ganti," tuturnya.
Luhut mengatakan bahwa fokus pembicaraan antara pemerintah dengan Apple lebih kepada eksplorasi rencana strategis, termasuk peluang ekspansi Apple dan integrasi Indonesia ke dalam global supply chain.