Jakarta, FORTUNE – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan sekitar 100.000 warga menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) per bulan, dengan polusi udara menjadi salah satu penyebabnya. Berdasarkan data yang dirilis oleh IQAir, Jakarta menjadi salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
IQAir merupakan perusahaan teknologi asal Swiss yang memantau kualitas udara atau tingkat polusi di sejumlah negara.
"Warga DKI Jakarta terkena batuk, pilek, ISPA/pneumonia setiap bulannya rata-rata 100.000 kasus dari 11 juta penduduk," ungkap Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama, Jumat (11/8).
Penyebab lainnya adalah, dia mengatakan, efek dari perubahan iklim.
"ISPA dari trennya banyak [terjadi] pada musim penghujan sesudah September. Jelas pengaruh paling kuat adalah kondisi pancaroba atau peralihan cuaca," ujarnya.
ISPA dapat menjangkiti siapa saja mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, terutama jika kondisi tubuh tidak terlalu baik. Lantas, apa itu infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA?
Apa itu ISPA?
Dilansir laman resmi Siloam Hospitals, infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA merupakan jenis infeksi yang menjalari saluran pernapasan—baik bagian atas maupun bagian bawah.
Keadaan ini bisa menyerang beberapa bagian organ pernapasan seperti sinus, tenggorokan, pita suara, dan hidung.
ISPA termasuk gangguan kesehatan yang mudah menular dan cenderung lebih umum terjadi pada anak-anak, karena sistem kekebalan tubuhnya masih dalam tahap perkembangan.
Kondisi ini juga sering ditemukan pada orang-orang lanjut usia atau lansia, yang umumnya telah mengalami penurunan daya tahan tubuh.
Contoh ISPA yang paling umum adalah flu biasa dan influenza. Perlu Anda ketahui juga bahwa COVID19 termasuk dalam golongan ISPA karena virus yang masuk dalam tubuh langsung menyerang organ pernapasan.
Beberapa penyakit lain yang tergolong dalam ISPA adalah sebagai berikut:
- Sinusitis
- Batuk pilek
- Pneumonia
- Radang tenggorokan akut (faringitis)
- Covid 19
- Laringitis akut
Penyebab ISPA
Penyebab ISPA ini adalah infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan. Baik pernapasan atas maupun bawah dapat terserang infeksi, namun paling sering terjadi pada bagian pernapasan atas.
Beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan orang terkena ISPA adalah sebagai berikut:
- Rhinovirus (dapat menyebabkan flu)
- Pneumokokus (menyebabkan pneumonia dan meningitis)
- Adenovirus (dapat menyebabkan bronkitis, pneumonia dan flu)
- Virus Influenza (dapat menyebabkan flu)
- Virus Corona (menyebabkan penyakit Covid-19)
Sementara, bakteri yang dapat menyebabkan ISPA adalah sebagai berikut:
- Streptococcus
- Haemophilus
- Staphylococcus aureus
- Klebsiella pneumoniae
- Mycoplasma pneumoniae
- Chlamydia
Untuk penularan ISPA sendiri dapat terjadi melalui kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi, bisa lewat penyebaran udara ataupun sentuhan dengan benda yang terkontaminasi virus atau bakteri penyebab ISPA.
Cara mencegah ISPA
Keberadaan virus atau bakteri memang tidak bisa ditebak. Meski begitu, ada beberapa cara yang dapat Anda terapkan agar terhindar dari ISPA. Berikut di antaranya:
- Sering mencuci tangan dengan bersih, terlebih setelah beraktivitas di tempat umum
- Menghindari kebiasaan merokok
- Meminimalisir sentuhan tangan pada wajah, terutama bagian mulut dan hidung
- Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat
- Mengonsumsi vitamin untuk menambah kekebalan tubuh
- Olahraga secara teratur, minimal 150 menit per minggu (untuk olahraga ringan)
Gejala terjangkit ISPA
ISPA dapat menimbulkan berbagai gejala, sehingga cara pasti untuk mendiagnosisnya adalah dengan memeriksakan diri ke dokter.
Namun, ada beberapa gejala umum yang biasanya dirasakan oleh pengidap ISPA, berikut di antaranya:
- Batuk
- Demam
- Nyeri kepala
- Hidung tersumbat
- Nyeri tenggorokan atau nyeri telan
- Timbul gejala sinusitis (hidung beringus, demam dan wajah terasa nyeri)
- Kekurangan oksigen sehingga menyebabkan warna kulit menjadi kebiruan
- Kesulitan untuk bernapas