Menhub: Kereta Cepat Jakarta–Surabaya Diupayakan Pakai Dana Non-APBN

Proyek KCJS merupakan rencana pembangunan jangka panjang.

Menhub: Kereta Cepat Jakarta–Surabaya Diupayakan Pakai Dana Non-APBN
Ilustrasi Kereta Cepat Jepang. Shutterstock/Ingolf Nistad
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan pembangunan Kereta Cepat Jakarta hingga Surabaya (KCJS) merupakan rencana jangka panjang. Pendanaannya akan diupayakan memakai skema kreatif non-APBN seperti pembangunan angkutan massal lain seperti MRT yang dilakukan secara jangka panjang dan bertahap. 

“MRT sudah diinisiasi sejak lama, yaitu tahun 1985, namun membutuhkan proses yang panjang hingga akhirnya dimulai konstruksi pembangunannya mulai akhir 2013,” ujar Budi Karya, Jumat (4/11).

Oleh karena itu, pemerintah harus memiliki rencana jangka panjang untuk memproyeksikan kebutuhan infrastruktur transportasi di masa depan, katanya. “Tentunya rencana jangka panjang dipersiapkan secara matang dengan melibatkan berbagai kementerian/lembaga dan juga pihak terkait lainnya, untuk bersama-sama membahasnya,” katanya.

Harus punya manfaat terhadap masyarakat

Pemerintah harus pula menyiapkan mekanisme pendanaannya. Untuk proyek yang memiliki tingkat komersialitas tinggi seperti kereta cepat, pemerintah akan memanfaatkan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), baik BUMN atau swasta nasional maupun asing.

“Di tengah keterbatasan kemampuan APBN, kami harus mencari alternatif melalui pendanaan kreatif sehingga tidak mengganggu APBN yang diprioritaskan untuk kebutuhan yang lebih mendasar,” ujar Budi Karya.

Pembangunan infrastruktur transportasi tidak hanya selesai ketika membangun fisiknya, tetapi juga harus dipastikan hingga dirasakan pengguna, katanya. Dengan begitu, fasilitas yang telah dibangun tidak mubazir.

“Kami juga memiliki rencana bahwa kereta cepat ini nantinya akan dihubungkan dengan sejumlah simpul transportasi, misalnya dengan Bandara Kertajati," yang diproyeksikan akan ramai jika tol Cisumdawu telah selesai, katanya.

Rute yang bakal dilalui Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Kereta cepat Jakarta-Surabaya ini akan melewati sejumlah kota, yakni Karawang, Bandung, Kertajati, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, dan Madiun. Perjalanan dari sisi barat Jawa ke Timur itu bakal dapat ditempuh dalam waktu 4 jam. Kereta cepat ini diharapkan akan dapat menumbuhkan pula titik-titik ekonomi baru di sejumlah daerah yang dilalui.

Di samping kereta cepat jalur selatan tersebut, direncanakan pula kereta api semi cepat Surabaya lewat utara pulau Jawa. Selain itu, angkutan masal perkotaan MRT dan LRT tidak saja ada di Jakarta, tapi juga akan dihadirkan di kota-kota lain seperti Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, Semarang dan Bali. Untuk urusan itu, pemerintah berencana untuk melakukan studi yang melibatkan lembaga keuangan dunia seperti Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), hingga Japan International Cooperation Agency (JICA).

“Terlepas dari pembahasan rencana jangka panjang pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya, saat ini kami tengah fokus untuk menyelesaikan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang ditargetkan sudah dapat beroperasi pada tahun 2023,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

35 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2024, Penuh Makna!
Meninjau Valuasi Spin-Off Anak Usaha Adaro dan Dampaknya
Adhi Karya Digugat PKPU Gara-Gara Proyek Hambalang
Apakah Uang Rp100 Ribu Bisa investasi? Ini Pilihannya
Mobil BYD Mulai Banyak Terlihat di Jalan, Ini Data Impornya
Tiga Pesan Penting Sidang Kabinet Terakhir Jokowi di IKN