Amran Nyatakan Bakal Mundur Jika Gagal Berantas Mafia Impor Pangan

Dia berkomitmen terhadap sektor pangan RI.

Amran Nyatakan Bakal Mundur Jika Gagal Berantas Mafia Impor Pangan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (5/11). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Amran mengeklaim telah mencopot empat pegawai Kementerian Pertanian yang terlibat dalam praktik korupsi.
  • Saat menjadi mentan pada 2014-2019, dia berhasil menjebloskan 400 orang ke penjara.

Jakarta, FORTUNE - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya memberantas mafia Impor Pangan. Jika gagal, dia menyatakan akan mundur dari jabatan yang diembannya saat ini.

“Mafia impor insya Allah kalau kami temukan, kami bereskan. Kalau aku tidak bisa bereskan, aku mundur,” kata Amran dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Selasa (5/11).

Di hadapan anggota parlemen, Amran mengeklaim telah mencopot setidaknya empat pegawai Kementerian Pertanian (Kementan)—dengan dua di antaranya menjabat direktur—selama menjabat sebagai Menteri Pertanian sejak Oktober 2023.

Dia menyebut tiga anak buahnya pada jabatan eselon II dan III terbukti menerima uang pemulus atau fee proyek pengadaan dari beberapa perusahaan senilai kurang lebih Rp10 miliar.

Terbaru, dia kembali mencopot satu pejabat eselon II atau sekelas direktur di Kementan, karena didapati menerima fee proyek sebesar Rp700 juta.

Kemudian dia memaparkan pengalaman menjadi mentan pada 2014-2019 ketika berhasil menjebloskan 400 orang ke penjara karena terlibat praktik mafia impor pangan.

"Mafia impor. Dulu 400 tersangka dipenjara di periode pertama," ujarnya.

Mafia impor pangan masuk, menurutnya, karena tumpang-tindihnya data produksi dalam negeri. Untuk itu, data produksi yang menjadi acuan pemerintah hanya dari Badan Pusat Statistik (BPS).

"Kami sudah minta seluruh dirjen tidak boleh mengeluarkan data selain BPS. Supaya tidak lagi diperdebatkan, karena mafia masuk di situ. Datanya tidak ada lagi yang kita gunakan selain data BPS. Kami gunakan data BPS, bukan data Kementan," katanya.

Dia mengakui langkah tersebut kadang kala dinilai sebagai upaya pencitraan. Padahal, tindakan itu adalah bentuk keseriusan dalam memimpin Kementan agar bersih dari permainan-permainan yang merugikan.
 

Rencana Kementerian Pertanian pada 2025

Dalam rapat kerja dengan Komisi IV itu, Amran juga memaparkan sejumlah rencana program yang akan dilaksanakan Kementan pada 2025.

Tahun depan, Kementan mendapat anggaran Rp29,37 triliun, termasuk tambahan anggaran sebesar Rp21,47 triliun.

Dia mengatakan anggaran tersebut akan dialokasikan untuk program quick win cetak sawah 150.000 hektare, intensifikasi 80.000 hektare, dan optimasi lahan 350.000 hektare sebesar Rp15 triliun.

Sementara, program non quick win yang akan dijalankan terdiri dari peningkatan produksi tanaman pangan padi dan jagung sebesar Rp4,33 triliun, dan peningkatan produksi daging sapi/kerbau dan susu sebesar Rp2,14 triliun.
 

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

Daftar Negara Benua Asia Dan Ibu Kotanya, Lengkap!
Gig Economy: Pengertian, Dampak, dan Contoh Pekerjaannya
Simon A Mantiri Geser Nicke Widyawati Sebagai Dirut Pertamina
Tujuh BUMN yang Masih Merugi, Ada KRAS Hingga Perumnas
Daftar 14 BUMN Berstatus Sakit, Bakal Ditutup di Era Prabowo?
Nantinya Akan Ada Dua Opsi Subsidi BBM: BLT dan Barang