Nasib Pengembangan MRT Jakarta Saat Ibu Kota Pindah ke Kalimantan

Jakarta akan diarahkan menjadi kota bisnis.

Nasib Pengembangan MRT Jakarta Saat Ibu Kota Pindah ke Kalimantan
Suasana di Stasiun MRT Bundaran HI. (dok. MRT Jakarta)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan pengembangan MRT akan tetap berlanjut di Jakarta setelah perpindahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) rampung.

Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan program pembangunan lanjutan proyek MRT fase 2 hingga 4 akan tetap berlanjut meski ibu kota negara akan berpindah ke Kalimantan Timur.

Menurutnya, setelah tidak lagi menjadi ibu kota, Jakarta akan diarahkan menjadi kota bisnis. Oleh karena itu, sarana transportasi massal yang dapat menopang mobilitas masyarakat akan tetap diperlukan.

"Setelah ibu kota pindah, MRT akan tetap dibangun," kata Tuhiyat dalam acara Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jakarta, Senin (8/5).

Saat ini, proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 yang membentang sepanjang 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat sedang dalam pengerjaan.

Dalam fase 3 akan dibangun rute Cikarang–Balaraja. Kemudian, untuk fase 4 rencananya akan dibangun rute Kampung Rambutan-Fatmawati. Pembangunan fase 3 dan 4 masih mencari investor untuk menggarap.

“Sampai saat ini basic design masih di Kementerian Perhubungan, jadi setelah diserahkan kepada kami, baru bisa kita pastikan. Fase 4 juga masih dievaluasi oleh Pemprov DKI,” ujarnya.

Pemerataan pertumbuhan ekonomi

Tuhiyat mengatakan perpindahan ibu kota sudah lazim terjadi, dan tidak berarti menelantarkan sarana transportasi pendukung kota-kota lain untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi.

Dia mencontohkan kota seperti New York, Amerika Serikat, dan Kuala Lumpur, Malaysia, tetap berkembang pesat meski tidak lagi menjadi ibu kota negara.

Moda transportasi massal seperti MRT sudah pasti akan dibangun di IKN, kata Tuhiyat. Meski demikian, dia menyebutkan proses tersebut belum akan terealisasi dalam waktu dekat.

Pemerintah saat ini tengah berfokus membangun infrastruktur-infrastruktur utama di IKN, seperti gedung pemerintahan, perumahan khusus ASN, dan lainnya.

Selain itu, pembangunan sarana transportasi massal juga harus melalui beberapa tahap terlebih dahulu.

"Di IKN sudah pasti akan dibangun, tetapi apakah bentuknya underground atau elevated kita masih belum tahu," katanya. 

Konsep sistem transportasi di IKN

Pemerintah tengah merancang sistem transportasi di IKN yang bakal lebih berorientasi pada angkutan umum ramah lingkungan dan berkelanjutan yang berbasis listrik (kendaraan listrik atau EV).

Nantinya direncanakan 80 persen transportasi di IKN adalah angkutan umum hijau seperti Electric Bus Rapid Transit (BRT), serta angkutan umum berbasis rel seperti MRT dan LRT.

Selain itu, hierarki transportasi di IKN yang pertama diprioritaskan bagi pejalan kaki, kemudian pesepeda, dan terakhir angkutan umum.
 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Profil Rahmat Shah, Pengusaha Sukses dan Ayah Raline Shah
Berapa Harga 1 Lot Saham BBRI? Ini Rincian dan Kinerjanya
Profil Pemilik Kopi Tuku, Rintis Usaha dari Tugas Kuliah
4 Sosok Konglomerat Pengendali Saham CBDK usai Debut IPO
Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Dampak dari Predatory Pricing
Hashim Djojohadikusumo Beli Induk WIFI, Saham Sentuh ARA