8 Negara Penghasil Timah Terbesar di Dunia, Indonesia Peringkat Kedua

Pada 2021, konsumsi timah global mencapai 390,9 ribu ton.

8 Negara Penghasil Timah Terbesar di Dunia, Indonesia Peringkat Kedua
Dok. PT Timah Tbk
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pada 2021, konsumsi Timah global mencapai 390,9 ribu ton, yang 48 persennya digunakan sebagai solder pada industri elektronik, dan 17 persen sebagai timah kimia untuk keperluan industri keramik, kaca, dan lainnya.

Berdasarkan ringkasan komoditas mineral yang diterbitkan U.S. Geological Survey pada Januari 2021, terdapat negara-negara yang memproduksi timah. Berikut ini daftar negara penghasil timah terbesar di dunia pada 2021.

1. Tiongkok

Tiongkok merupakan negara penghasil timah terbesar di dunia. Produksi Pertambangan timah Tiongkok pada 2021 mencapai 91 ribu ton. Pada tahun sebelumnya, Negeri Tirai Bambu ini memproduksi timah hingga  84 ribu ton. Artinya, jika dibandingkan 2020, produksi timah Tiongkok mengalami pertumbuhan 8,33 persen.

Cadangan timah milik Tiongkok saat ini mencapai 1,1 jut ton. Itu menjadikannya sebagai negara penghasil timah terbesar di dunia.
 

2. Indonesia

Produksi tambang timah di Indonesia pada 2021 mencapai 71 ribu ton. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, produksi timah Indonesia hanya 53 ribu ton, yang artinya mengalami peningkatan 33,96 persen.

Adapun untuk cadangan timah Indonesia yang telah diketahui, angkanya 800 ribu ton.

3. Peru

Peringkat ketiga pada negara penghasil timah terbesar di dunia adalah Peru. Pada 2021, negara ini menghasilkan 30 ribu ton. Bila dibandingkan tahun sebelumnya, Peru hanya memproduksi 21 ribu ton.

Cadangan timah yang dimiliki Peru hanya sekitar 150 ribu ton.

4. Myanmar

ilustrasi : timah batangan yang siap untuk dipasarkan (Shutterstock)

Selanjutnya, negara penghasil timah terbesar di dunia adalah Myanmar. Negara tetagga Indonesia ini pada 2021 berhasil menambang timah 28 ribu ton. Bila dibandingkan tahun sebelumnya, penurunannya 3,45 persen.

Cadangan timah milik Myanmar saat ini mencapai 700 ribu ton, artinya masih banyak sekali yang belum dieksplorasi.

5. Brasil

Peringkat kelima diduduki oleh Negeri Samba, Brasil. Wilayah beriklim tropis tersebut pada 2021 berhasil menambang 22 ribu ton timah. Bila dibandingkan tahun sebelumnya, penambangan timah Brasil berhasil tumbuh 20,18 persen.

Cadangan timah yang dimiliki Brasil mencapai 420 ribu ton.

6. Bolivia

Negara yang bersebelahan dengan Brasil ini berhasil menambang timah 18 ribu ton pada 2021.

Dengan iklim dan geografis yang serupa dengan Brasil, Bolivia punya cadangan timah mencapai 400 ribu ton.

7. Kongo

Produksi timah di Kongo pada 2021 mencapai 16.000 ton. Produksi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang 17.300 ton. Artinya, realisasi produksi timah Kongo mengalami penurunan 7,51 persen.

Negara di Afrika ini memang kaya akan hasil tambang. Selain timah, mineral yang ditemukan di Kongo antara lain emas, tembaga, kobalt, seng, timah, mangan, batu bara, perak, kadmium, dan germanium.

Mineral lainnya adalah palladium, uranium, dan platinum.
 

8. Australia

Australia menempati peringkat kedelapan. Negeri Kangguru ini berhasi menambang 8.300 ton timah pada 2021. Bila melihat cadangan timah yang dimiliki negara ini mencapai 560 ribu ton, realisasi penambangan timah tersebut terlihat kecil.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya