Pemerintah Akan Berikan Subsidi Harga Gula Rp1000 Per Kilogram

Petani tebu telah bertemu Mendag untuk mencari solusi.

Pemerintah Akan Berikan Subsidi Harga Gula Rp1000 Per Kilogram
Shutterstock/Mr.Kosal
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPN APTRI) mendukung rencana Kementerian Perdagangan yang akan memberikan subsidi harga gula tani sebesar Rp1.000 per kilogram.

"Kami mendukung atas rencana Mendag yang akan memberikan subsidi harga gula tani sebesar Rp1.000 per kilogram," kata Ketua umum DPN APTRI Soemitro Samadikoen, dalam keterangan tertulis, Minggu (10/7).

Soemitro mengungkapkan awalnya DPN APTRI mengusulkan agar pemerintah menaikan harga pokok pembelian (HPP) gula tani dari Rp11.500 menjadi Rp12.500 per kilogram. Hal tersebut saat silaturahmi jajaran pengurus DPN APTRI dengan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, yang digelar di Jakarta pada Jumat (7/7).

Usulan HPP tersebut didasarkan tingginya biaya produksi gula akibat tingginya harga pupuk nonsubsidi.

Menurut Soemitro, harga pupuk non subsidi 3-4 kali lipat dibanding pupuk subsidi. Kenaikan harga pupuk saja diakuinya menyumbang kenaikan biaya produksi sebesar 17 persen.

"Belum lagi biaya-biaya lain juga naik seperti upah tenaga kerja dan transportasi. Jadi sangat wajar jika HPP gula harus naik," kata Soemitro.

Mahal pupuk bagi petani

Dok. Pupuk Indonesia

Dalam pertemuan dengan Mendag, menurut Soemitro, DPN APTRI juga menyampaikan usulan agar pupuk nonsubsidi ada harga eceran tertinggi (HET). Sebab, selama ini harga pupuk nonsubsidi tidak terkendali karena tidak ada acuannya.

Usulan lainnya yang disampaikan adalah penindakan rembesan gula rafinasi di pasar.

Lebih lanjut, Soemitro menyebut, Mendag sangat menyambut baik usulan dari DPN APTRI. Dalam pertemuan tersebut, Mendag memilih opsi untuk memberi subsidi harga gula yang secara langsung diberikan ke petani dari pada menaikkan HPP gula tani.

Jadi ini subsidi di hilir bukan di hulu "Lebih baik diberikan melalui subsidi langsung ke petani sebagai kompensasi tingginya harga pupuk. Sebab, jika HPP gula dinaikkan akan memicu kenaikan harga-harga," ujarnya.

Atas maraknya rembesan gula rafinasi di pasar, kata Soemitro, Mendag menjanjikan akan segera melakukan penindakan.

Senada, Sekjen DPN APTRI M Nur Khabsyin mengatakan jika subsidi harga gula terealisasi, maka akan menambah semangat petani meningkatkan produktifitas dan memperluas areal tebu.

Pasalnya, selama 10 tahun terakhir ini produksi gula terus turun karena tidak adanya kepastian pendapatan petani. "Setiap kali panen harga jual gula turun karena banjir impor. Bahkan sudah 3 tahun ini petani kesulitan mendapatkan pupuk termasuk pupuk non subsidi," ujarnya.
 

Related Topics

GulaSubsidi

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024