Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai kendaraan tempur yang dikembangkan PT Pindad telah menjadi semakin baik. Hal itu dia sampaikan saat berkunjung ke PT Pindad.
PT Pindad juga telah memproduksi senjata, peluru, dan amunisi.
“Sekarang kita melihat di sini yang berkaitan dengan kendaraan tempur dan saya melihat juga perkembangannya sangat cepat sekali,” kata Jokowi yang disiarkan secara virtual, Selasa (19/9).
Dengan perkembangan itu, Presiden Jokowi menyakini pendapatan PT Pindad akan terus meningkat. Tahun lalu perseroan berhasil mengantongi Rp25 triliun.
"Untuk tahun ini mungkin Rp27 triliun. Itu paling banyak pesanan dari Pak Menhan (Prabowo), Kementerian Pertahanan," katanya.
Jokowi mengatakan dengan kinerja itu, ia yakin Pindad akan semakin besar ke depan. Ia yakin peringkat Pindad sebagai perusahaan pertahanan terbaik yang pada 2022 lalu masih 79 bisa naik jadi 60 pada 2024 dan naik lagi jadi top 50 pada 2025.
"Jadi progresnya kelihatan dan kalau kita lihat hasil produksinya, produk-produknya, ini sangat bagus," katanya.
Ekspor amunisi ke Amerika Serikat
Sementara itu, Direktur Umum PT Pindad, Abraham Mose, mengatakan produksinya telah dikirimkan ke berbagai negara.
Belum lama ini, perseroan telah mengirimkan amunisi ke Amerika Serikat. Selama ini Pindad pun juga rutin mengirimkan hingga dua kontainer setiap bulan.
“Sekarang banyak sekali juga permintaan senjata pistol dan kendaraan tempur dari Pindad,” ujarnya.
Produksi amunisi Pindad
Sebelumnya, dalam keterangan tertulis, Abraham mengungkap fasilitas produksi Divisi Amunisi PT Pindad mampu menghasilkan berbagai jenis dan kategori produk, mulai dari amunisi kaliber kecil, yaitu kaliber 5,56 milimeter (mm), 7,62 mm, 9 mm, 12,7 mm, hingga amunisi rantai (link) kaliber 5,56 mm, 7,62 mm dan 12,7 mm.
Selanjutnya, untuk amunisi kaliber sedang ada 20 mm dan 40 mm. Untuk amunisi kaliber besar, bom udara dan roket, Pindad menghasilkan amunisi artileri medan kaliber 105 mm, bom tajam MK-81, dan roket artileri medan kaliber 122 mm. Pindad juga menghasilkan varian granat tangan, termasuk granat asap dan flash bang, hingga granat mortir kaliber 60 mm dan 81 mm.
Tahun lalu, berkat PMN, menurut Abraham, pihaknya mampu menghasilkan hampir 500 juta butir per tahun.