WFO Diberlakukan, Permintaan Perkantoran Mulai Pulih Kuartal II 2023

Pulihnya aktivitas bisnis turut mendorong okupansi kantor.

WFO Diberlakukan, Permintaan Perkantoran Mulai Pulih Kuartal II 2023
ilustrasi bekerja di kantor (unsplash.com/Israel Andrade)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Konsultan properti Colliers Indonesia menyebut, permintaan ruang kantor kembali menggeliat tahun ini. Fenomena ini terjadi seiring dengan pulihnya aktivitas bisnis yang ditandai dengan kebijakan perusahaan yang kembali memberlakukan bekerja dari kantor (WFO). 

Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengungkapkan, per kuartal II-2023 ada dua gedung kantor baru yang beroperasi di Jakarta, yakni T Tower (CBD, Gatot Subroto) dan Lippo Tower Holland Village (Cempaka Putih/ di luar CBD). 

Dengan beroperasinya dua gedung kantor tersebut, total pasokan perkantoran di Jakarta tercatat sebanyak 11.1 juta meter persegi (m2). Dengan rincian 7.32 juta m2 berada di CBD dan 3.84 juta m2 sisanya di luar CBD. 

“Empat gedung direncanakan selesai dan membawa tambahan pasokan di semester II-2023 sekitar 140,000 m2 di Jakarta,” ungkap Ferry saat Market Update Property Q2 secara virtual, Kamis (20/7). 

Colliers memperkirakan pertumbuhan pasokan perkantoran masih cukup terbatas hingga akhir 2023. Sebab, para pengembang saat ini lebih fokus memaksimalkan kinerja portofolio yang sudah ada. 

Begitu juga dengan perkiraan tambahan pasokan di tahun 2024 dan 2025. Menurut Ferry, pasokan perkantoran di Jakarta hingga dua tahun ke depan tidak akan jauh berbeda dengan yang ada saat ini. 

“Karena kebanyakan dari pengembang sudah mulai sadar bahwa saat ini bukan saat tepat utk menambah lagi stok properti ke dalam market. Mereka fokus untuk bisa memaksimalkan properti yang ada sekarang,” ujarnya.

Apabila dilihat dari sisi rata-rata tingkat hunian atau okupansi terbilang cukup stabil. Untuk kuartal II-2023, tingkat hunian perkantoran di CBD tercatat 73.7 persen dan di luar CBD 72.9 persen. 

Rerata tingkat hunian tersebut masih lebih rendah 11 persen-12 persen dibandingkan kondisi sebelum pandemi atau tahun 2019 lalu. 

Ruang perkantoran Surabaya catat tren positif

Tak hanya di Jakarta, bisnis gedung perkantoran di Surabaya juga mengalami perbaikan tahun ini. Hal tersebut ditandai dengan mulai meningkatnya permintaan sewa gedung kantor berukuran besar atau di atas 200 sqm. 

Sebelumnya, permintaan ruang kantor di Surabaya banyak datang dari ruang berukuran kecil (di bawah 100 sqm). Namun, kini mulai lebih banyak permintaan kantor ukuran di atas 200 sqm

Rata-rata tingkat hunian perkantoran di Surabaya saat ini tercatat di level 55,2 persen. Colliers memperkirakan, pertumbuhan tingkat hunian baru bisa terlihat dalam jangka waktu satu sampai dua tahun ke depan. 

Adapun, dari sisi pasokan gedung kantor, tidak banyak penambahan gedung kantor baru di semester I-2023. Begitu juga untuk dua tahun ke depan, diperkitakan hanya ada satu gedung yang beroperasi selama 2023-2025, yakni Capital Square. 

“Ini kondisi yang ideal untuk saat ini, karena memang oversupply juga terjadi di Surabaya. Jadi dengan supply terbatas ini sangat membantu kinerja okupansi di 2-3 tahun ke depan,” ujarnya. 

Tarif dasar perkantoran diproyeksi stabil

Sedangkan tarif dasar sewa perkantoran, diperkirakan relatif stabil hingga penghujung 2023. Alasannya, pengembang saat ini masih fokus untuk menaikkan tingkat hunian dibandingkan menaikkan tarif sewa. 

“Jadi posisi kebanyakan developer masih dalam persaingan cukup ketat untuk bisa mendapatkan tenant yang punya exposure kuat, karena dengan mereka mendapatkan tenant terkenal tentu akan membantu tingkat hunian akan lebih cepat naik dibandingkan yang biasa saja,” ujarnya. 

Berdasarkan data Colliers, tarif dasar sewa di CBD saat ini Rp245,625 dan di luar CBD Rp175,965. Angkanya masih lebih rendah jika dibandingkan kondisi sebelum pandemi, terutama untuk perkantoran di luar CBD. 

Sedangkan tarif dasar sewa perkantoran Surabaya pada semester I-2023 tercatat Rp138,533 atau cenderung stabil dibandingkan tahun 2022. 

Namun demikian, seiring dengan membaiknya permintaan, tarif sewa juga diproyeksikan akan bertumbuh dalam kurun waktu dua tahun ke depan. 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024