Pertamina Turunkan Harga Avtur 7 Persen Selama Periode Nataru

Pertamina sudah turunkan harga avtur sejak awal Desember.

Pertamina Turunkan Harga Avtur 7 Persen Selama Periode Nataru
Ilustrasi Pertamina. (Doc: Pertamina)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Pertamina Patra Niaga menurunkan harga avtur di 19 bandara Indonesia sebesar rata-rata 7 persen untuk mendukung penurunan harga tiket pesawat selama liburan Nataru.
  • Kebijakan ini berlaku sejak 1 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025, memberi keleluasaan kepada maskapai dalam mengatur tarif tiket pesawat.
  • Harga avtur paling rendah berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan penurunan harga ini berlaku di bandara strategis yang terbagi dalam tiga kategori.

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga telah memberlakukan penurunan harga Avtur di 19 bandara di Indonesia sebagai langkah mendukung penurunan harga Tiket Pesawat selama masa liburan natal dan tahun baru 2025 (Nataru). Adapun besaran penurunanan harga avtur rerata 7 persen.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengatakan kebijakan ini berlaku mulai 1 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025. Harga avtur khusus ini sebenarnya dirancang untuk mendukung periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang berlangsung dari 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025.

Namun, Pertamina mempercepat pelaksanaannya menjadi 1 Desember 2024 untuk memberi keleluasaan kepada maskapai dalam mengatur tarif tiket pesawat.

“Kurang lebih untuk penurunan ini kami sekitar 7 persen penurunan dari harga normal,” kata Simon saat konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12).

Menurut Simon, harga avtur paling rendah berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibanding bandara lainnya. Diketahui untuk harga avtur memang setiap bandara berbeda.

Penurunan harga avtur ini berlaku di 19 bandara strategis, yang terbagi ke dalam beberapa kategori. Pada kategori pertama mencakup tiga bandara utama yakni Kuala Namu (Medan), Ngurah Rai (Bali), dan Juanda (Surabaya).

Kategori kedua, berlaku di lima bandara destinasi prioritas: Silangit (Tapanuli Utara), Lombok, Komodo (Labuan Bajo), Sam Ratulangi (Manado), dan Yogyakarta International Airport di Kulon Progo.

Kategori ketiga berlaku di 11 bandara lainnya untuk mendukung Nataru: Supadio (Pontianak), Pattimura (Ambon), Hasanuddin (Makassar), Sepinggan (Balikpapan), El Tari (Kupang), Domine Eduard Osok (Sorong), Mozes Kilangin (Timika), Sentani (Jayapura), Wai Oti (Maumere), Paniai (Nabire), dan Frans Kaisiepo (Biak).

Dampak penurunan harga tiket

Meski kebijakan ini diproyeksikan menurunkan harga tiket pesawat, penurunan tersebut tidak hanya berasal dari kontribusi Pertamina.

“Ada banyak faktor, seperti dukungan dari kementerian dan lembaga terkait, manajemen bandara, hingga maskapai itu sendiri,” ungkapnya.

Dengan kebijakan ini, Pertamina berharap masyarakat dapat menikmati tarif tiket pesawat yang lebih terjangkau, sehingga mendorong mobilitas selama liburan akhir tahun. Langkah ini juga diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata dan aktivitas ekonomi di berbagai daerah.

Untuk menurunkan harga tiket pesawat sebanyak 10 persen, bukan hanya harga avtur yang didiskon.

Komponen sumbangsih penurunan harga tike tantara lain, penurunan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) dan penurunan tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) bagi maskapai, masing-masing 50 persen.

Selanjutnya mengurangi fuel surcharge untuk mesin jet dan propeller hingga masing-masing turun 8 persen dan 2 persen. 
 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya