Pintu Masuk Impor Bakal Digeser, Ganti Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Beberapa pelabuhan dipertimbangkan jadi pintu masuk impor.

Pintu Masuk Impor Bakal Digeser, Ganti Tanjung Priok dan Tanjung Perak
ilustrasi bisnis impor (unsplash.com/Andy Li)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Pemerintah akan memindahkan pintu masuk barang impor ke pelabuhan alternatif di Indonesia.
  • Kelebihan kapasitas dan sulitnya pengawasan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak menjadi alasan utama keputusan ini.
  • Pelabuhan alternatif yang dipertimbangkan antara lain Semarang, Belawan, Batam, Bitung, Makassar, dan Sorong.

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah akan memindahkan pintu masuk Barang Impor jadi ke beberapa pelabuhan yang tersebar di Indonesia.

Pasalnya, dua pelabuhan utama di Tanjung Priok, Jakarta Utara dan Tanjung Perak, Surabaya mengalami kelebihan kapasitas dan sulit diawasi.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya bersama dengan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam rapat, telah sepakat untuk keputusan tersebut.

“Kalau itu [penumpukan barang impor di pelabuhan] memang susah mengendalikan karena sudah over capacity,” kata Zulkifli saat ditemui di Gedung MPR-DPR, Jakarta, Rabu (4/9).

Ada sejumlah pelabuhan alternatif yang dapat dijadikan sebagai pintu masuk barang impor. Misalnya, Semarang, Jawa Tengah, Belawan, Sumatra Utara, Batam Kepulauan Riau, Bitung Sulawesi Utara, Makassar Sulawesi Selatan, dan Sorong Papua.

Kendati begitu, dia belum menjabarkan lebih lanjut kapan rencana tersebut dapat dilaksanakan. Rencana tersebut perlu dibahas dan disahkan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas (ratas).

Butuh persetujuan Presiden Jokowi

Sebelumnya, Zulkifli Hasan dan Agus Gumiwang Kartasasmita telah membahas rencana ini pada Juli 2024.

Keduanya mengkaji kemungkinan pemindahan pintu masuk untuk tujuh komoditas impor ke Indonesia Timur. Tujuh komoditas itu yakni tekstil dan produk tekstil, pakaian jadi dan aksesori pakaian jadi, keramik, elektronik, alas kaki, kosmetik, dan barang tekstil sudah jadi lainnya.

Agus kala itu mengusulkan pintu masuk tujuh komoditas impor ini dipindah ke luar Pulau Jawa tepatnya ke Pelabuhan Sorong, Papua Barat dan Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara.   

Keduanya juga berencana untuk mengusulkan komoditas lain yang akan dipindah pintu masuk impornya ke kawasan Indonesia Timur.

Agus mengatakan rencana memindahkan pintu masuk impor akan menghasilkan efek berganda yang bisa meningkatkan dan menumbuhkan industri pelayaran nasional.

“Kami berdua melihat nilai positifnya kita membentuk satu sentra kegiatan ekonomi baru nanti akan berkembang di mulai dari pelabuhan dan ke kota yang lebih maju,” kata Agus.

 

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

12 Tahun Dijual, Rumah Mewah Michael Jordan di Chicago Akhirnya Laku
Isak Tangis Sri Mulyani di Banggar DPR Usai Sepakati RUU APBN 2025
OnlyFans Cetak Rekor Pendapatan, Capai US$6,6 Miliar di 2023
Bunga Acuan Turun, BI Proyeksikan Kredit Bank Tumbuh 12%
Perbedaan Istana Garuda dan Istana Negara IKN, Jangan Keliru
TikTok Ungkap 4 Jenis Konsumen, Penjual Harus Paham