Jakarta, FORTUNE - Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Korlantas Polri akan meniadakan tilang manual selama periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Kabag Operasi Korlantas Polri, Kombes Pol Eddy Junaidi mengatakan hal ini sesuai dengan arahan dari Kapolri Jenderal Listiyo Sigit.
“Untuk penindakan perlu kami sampaikan bahwa tidak ada penindakan menggunakan tilang manual. Tapi kami sampaikan maksimala dalam penggunaan ETLE ( tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement),” kata dia saat konferensi pers daring Jumat (15/12).
Kendati memiliki keterbatasan, ETLE telah teruji dalam mendeteksi pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pengendara.
Dia pun mengakui ada beberapa tempat yang belum terpasang oleh kamera yang tersambung dengan ETLE. Tapi Eddy berherap sistem ini akan secara penuh menggantikan tilang manual.
"Walau tidak ada tilang manual masyarakat diimbau tetap hati-hati berkendara dan mematuhi aturan serta menghormati dan menjaga keselamatan satu sama lainnya," ujarnya.
Skema rekayasa arus lalu lintas saat Nataru
Sedangkan untuk skema rekayasa lalu lintas pengamanan Natal dan tahun baru atau Nataru 2023-2024, Polri akan menggelar operasi lilin untuk mengamankan Nataru. Operasi akan digelar mulai 20 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.
"Kami akan membagi skema ini menjadi tiga, baik itu skema normal, padat, maupun sangat padat," kata Eddy.
Pada skema normal, kata Eddy, Korlantas masih melakukan kegiatan pola-pola pengaturan. Misalnya, pemantauan strong point atau pengaturan arus lalu lintas maupun black spot yang rawan kecelakaan.
"Untuk skema padat, kami akan melakukan pengalihan arus, mulai ada pembatasan kendaraan sumbu 3 dan lain sebagainya," ucap Eddy.
Berikutnya skema sangat padat, pihaknya akan melakukan rekayasa buka tutup, baik pada jalur tol mapun arah keluar jalan arteri. Termasuk dalam pemberlakuan rekayasa satu jalur atau one way.
Selain itu, kata dia, 129.923 personil gabungan Polri-TNI akan mengamankan Nataru. Pihaknya juga mendirikan pos-pos pengamanan di seluruh wilayah Indonesia.
Rinciannya, pos pengamanan di 1.748 lokasi, pos pelayanan di 740 lokasi, dan pos terpadu di 212 lokasi. "Kami nanti akan mengamankan objek sebanyak 43.276," ujar Eddy.